PELABUHAN KAMBANG PUTIH PADA MASA MAJAPAHIT TAHUN 1350-1389

  • Ledya Ikhlasul Khasanah

Abstract

Letak strategis yang dilewati jalur perdagangan antara Cina dan India yang ramai sejak masa kuno membuat Nusantara ramai dikunjungi oleh berbagai saudagar asing, hal ini tentu saja berimplikasi terhadap kebijakan perdagangan maritim Majapahit yang memanfaatkan keadaan tersebut sebagai lahan mencari keuntungan. Dengan adanya perdagangan laut ini tentu saja peran pelabuhan sangat dibutuhkan, karena pelabuhan merupakan suatu tempat dimana keluar masuknya suatu barang, jasa, dan penumpag untuk menyalurkan barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sama halnya dengan letak Pelabuhan Kambang Putih Tuban yang dinilai aman untuk dijadikan pelabuhan dan letaknya yang ideal bagi kapal-kapal niaga membuat pelabuhan ini semakin ramai dikunjungi oleh saudagar untuk melakukakan kontak perdagangan. Dengan didukung ikut sertanya Majapahit dalam sistem emporia dalam perdagangan tentu saja mempengaruhi peran pelabuhan Kambang Putih Tuban mengingat pelabuhan inilah yang digunakan sebagai pintu gerbang perdagangan internasional Majapahit, yang mana sistem emporia ini membuat jalur perdagangan yang ditempuh lebih pendek karena sepanjang jalur perdagangan terdapat emporium atau kota-kota pelabuhan yang dilengkapi dengan fasilitas kebutuhan untuk perdagangan pelayaran sekaligus untuk mempermudah para pelaut dan saudagar memperbaki kapal-kapal yang rusak ketika digunakan berlayar juga tempat bertransaksi perdagangan. Tidak ubahnya Pelabuhan Kambang Putih yang digunakan sebagai titik kumpul berbagai komoditas yang laku di pasar internasional seperti merica, kayu wangi, dan juga pala dari Nusantara bagian timur, dengan menjadi pelabuhan emporium maka para saudagar yang singgah akan mengangkut komoditas tersebut hingga ke Malaka kemudian saudagar yang berada di Malaka akan mengangkutnya kembali ke India dan sebagainya, hingga peran pelabuhan kiranya sangat penting dalam perdagangan pelayaran masa kuno.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kebijakan yang diambil oleh Majapahit masa Hayam Wuruk terhadap pelabuhan Kambang Putih? (2) Bagaimana perkembangan aktivitas pelabuhan Kambang Putih masa Majapahit masa kepemimpinan Hayam Wuruk? Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis peran yang dimainkan Pelabuhan Kambang Putih terhadap perdagangan pelayaran dan menganalisis dampak dari Pelabuhan Kambang Putih terhadap perdagangan pelayaran.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap heuristik dilakukan dengan mengumpulkan sumber yang menunjang penelitian baik berupa data sejaman maupun data sekunder yaitu buku, tahap selanjutnya adalah kritik intern dengan menilai relevan atau tidaknya sumber yang didapatkan, tahap ketiga adalah interpretasi dengan mencari hubungan antar fakta kemudian menganalisisnya dan tahap keempat adalah historiografi yaitu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tertulis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelabuhan kambang Putih dari abad ke-12 sudah memainkan perannya sebagai pelabuhan perdagangan yang digunakan untuk bertolak ke Annam-India dan mengalami titik puncak ramai pada abad ke-14 yaitu masa Majapahit yang didukung dengan berbagai kebijakan yang dicanangkan oleh Hayam Wuruk untuk mendorong majunya pelabuhan sebagai pintu gerbang perdagangan pelayaran, hal ini juga berdampak positif terhadap masyarkat sekitar pelabuhan karena hal ini mengakibatkan makmurnya penguasa dan masyarakat pelabuhan akibat dari ikut sertanya masyarakat dalam perdagangan tersebut. Peran pelabuhan terlihat menurun ketika munculnya pelabuhan yang lebih strategis seperti Gresik dan Surabaya pada abad selanjutnya karena banyak faktor yang menyebabkan pelabuhan ini sepi seperti pendangkalan tempat bersandarnya kapal, namun pada masa selanjutnya yaitu masa kolonial peran pelabuhan ini tetap digunakan sebagai pelabuhan pengangkut kayu jati dan tarum sebagai komoditas ekspor yang laku diperjual-belikan. Sedangkan dampak yang terlihat akibat dari aktivitas pelabuhan ini ada 2 hal yaitu dampak ekonomi dan juga dampak sosial, dampa ekonomi yang muncul bukan hanya mempengaruhi besarnya pendapatan Majapahit namun juga pada penguasa kota pelabuhan dan juga masyarakat karena besarnya perdagangan, tidak hanya sebagai tempat mencari keuntungan dalam perdagangan namun juga sebagai tempat bersosialisasi berbagai lapisan masyarakat yang tergabung dalam jaringan perdagangan tersebut sehingga mempengaruhi banyaknya orang asing yang menetap disekitar pelabuhan.

 

Kata kunci : Pelabuhan Kambang Putih, Majapahit, Tuban

Published
2017-05-22
Abstract Views: 535
PDF Downloads: 731