KESENIAN JARANAN SENTHEREWE DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 1958 – 1986

  • LUDVI INDRA JAYA

Abstract

Kesenian jaranan sentherewe merupakan sebuah kesenian yang lahir di Kabupaten Tulungagung tepatnya di Desa Kedungwaru Kecamatan Kedungwaru. Kesenian jaranan Sentherewe tumbuh dan berkembang sebagai hiburan masyarakat kala itu karena pada waktu jarang terdapat hiburan masyarakat, karena pada saat itu belum adanya hiburan seperti televisi dan radio, sementara hiburan kesenian lain seperti wayang, ketoprak jarang pentas karena mahalnya biaya nanggap.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana latar belakang sejarah kesenian Jaranan di Tulungagung ?, 2) Bagaimana perkembangan kesenian Jaranan Tulungagung ?, 3) Apakah peluang dan tantang yang dihadapi Kesenian Jaranan Sentherewe Tulungagung di era industri pariwisata? Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik, kritik dan intepretasi sumber, serta historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan Kesenian Jaranan Sentherewe Tulungagung yang tumbuh dan berkembang pada tahun 1956 hingga 1986. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian dilakukan di Kabupaten Tulungagung.

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa kesenian Jaranan Sentherewe ini diciptakan oleh orang-orang atau personal-personal yang merupakan seniman yang menekuni pada bidangnya masing-masing, dinamakan Sentherewe karena bentuk gerakan dari kesenian ini begitu dinamis dan agresif ibarat seseorang yang terkena Senthe (sebangsa talas) dan Rewe (Rawe). Seniman - seniman tersebut juga beberapa diantaranya tergabung dalam lembaga kesenian yang dinaungi oleh partai politik besar pada waktu itu, dalam perjalanannya pada tahun 1970-an kesenian jaranan sentherewe mengalami dinamika karena peristiwa G30S/PKI. Pada tahun 1975 merupakan masa bangkitnya kembali kesenian jaranan sentherewe di Kabupaten Tulungagung, kesenian jaranan sentherewe bangkit karena didukung oleh ABRI maupun dari pemerintah. Pada tahun 1975-an Jaranan Sentherewe digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah orde baru dan Partai Politik besar yaitu Partai Golkar, periode tahun 1980 - 1986 merupakan masa dimana jaranan sentherewe mengalami masa kejayaan di era perindustrian pariwisata, presiden Indonesia Soeharto mencanangkan industri pariwisata sebagai tambahan pemasukan devisa negara.

Kata Kunci: Kesenian, Jaranan Sentherewe, Tulungagung.

Published
2017-07-07
Abstract Views: 1804
PDF Downloads: 850