DAMAR KURUNG PADA MASA PEMERINTAHAN BUPATI SAMBARI HALIM TAHUN 2010-2015

  • Ayudhea Dwi Meitasari

Abstract

Kesenian Damar Kurung merupakan kesenian tertua kota Gresik yang motifnya biasanya menceritakan tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat Gresik. Kesenian Damar Kurung ditengarai sudah berkembang sejak zaman Sunan Prapen (sekitar abad ke-16) dan diwariskan secara turun-menurun hingga mencapai pamornya di tahun 1990an sebagai kesenian Damar Kurung buatan Masmundari. Namun sepeninggal Masmundari, tidak ada lagi warga kota Gresik yang tertarik menjadi pengrajin kesenian Damar Kurung. Alasan umum masyarakat Gresik pada waktu itu tidak tertarik pada kerajinan ini disebabkan kesenian Damar Kurung hanya laku dan ada pada saat bulan Ramadhan saja, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai mata pencaharian tetap. Keberadaan kesenian Damar Kurung asal Gresik sebagai salah satu peninggalan dari seni budaya tradisional Jawa Timur kini mulai terlupakan.

Penelitian ini membahas (1) Bagaimana perkembangan kesenian Damar Kurung pada masa pemerintahan Bupati Sambari Halim tahun 2010-2015; (2) Bagaimana upaya menghidupkan kembali kesenian Damar Kurung sebagai kesenian khas Gresik pada masa pemerintahan Bupati Sambari Halim tahun 2010-2015. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode pendekatan sejarah (historical approach), yang meliputi empat tahapan proses yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sepeninggal Masmundari pada tahun 2005, kesenian Damar Kurung mulai meredup dan tidak terdengar lagi gaungnya. Pada masa Masmundari masih hidup kesenian Damar Kurung sangat akrab dengan masyarakat di bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan kesenian Damar Kurung dijadikan sebagai penanda telah datang bulan Ramadhan sejak masa Sunan Prapen. Semakin menurunnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian kesenian Damar Kurung, pada tahun 2011 mulai muncul kesadaran akan pentingnya melestarikan kesenian Damar Kurung yang merupakan kesenian khas masyarakat Gresik, dan terancam akan punah jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah beserta masyarakatnya.

Kesadaran akan pentingnya melestarikan kesenian Damar Kurung ditandai dengan banyaknya kegiatan dalam rangka menghidupkan kembali kesenian Damar Kurung yang dilakukan oleh komunitas kebudayaan dan pemerintah kabupaten Gresik, mulai dari pembuatan papercraft dan souvenir berbentuk kesenian Damar Kurung, diselenggarakannya festival kesenian Damar Kurung, hingga pemasangan lampu PJU dan lampu taman berhiaskan kesenian Damar Kurung.

Kata Kunci : Damar Kurung, Gresik, Sambari Halim

Published
2017-07-17
Abstract Views: 56
PDF Downloads: 362