PERAN ORMAS SEAZAS DALAM MEMBANGUN DINAMIKA INTERNAL PARTAI NASIONAL INDONESIA TAHUN 1946 - 1962

  • DIMAS ANGGARA

Abstract

Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu partai politik yang mengawali pembangunan pondasi politik di Indonesia. Partai ini terbentuk pada tahun 1946, dengan semangat membawa kembali ideologi PNI yang berdiri pada tahun 1927 oleh Soekarno, Marhaenisme. Serikat Indonesia yang kemudian menjadi PNI disepakati pada tahun 1946 pada kongres di Kediri pada 28 Januari 1946. Pemilu tahun 1955, sebagai pemilu pertama di Indonesia menjadikan partai – partai politik yang ada di Indonesia semakin banyak meningkatkan kerja partai dalam rangka meraih pundi – pundi suara partai. Sebagai konsekuensi PNI sebagai salah satu partai peserta pemilu mendirikan ormas partai menjadi pilihan kebijakan partai. Pada 1947 hingga 1954 berdiri empat ormas PNI yang selanjutnya diakui sebagai ormas seazas, Pemuda Demokrat Indonesia, Persatuan Tani Indonesia, Kesatuan Buruh Kerakyatan Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Dalam perkembangannya ke empat ormas seazas ini banyak mengisi dinamika internal partai hingga kehancuran PNI paska tahun 1965.

                Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan hingga demokrasi terpimpin; 2) Mengetahui peran ormas seazas PNI dalam membangun dinamika internal PNI pada tahun 1947 – 1962; 3) Mengetahui dinamika internal PNI pada tahun 1947-1962. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik, kritik dan intepretasi sumber, serta historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perjalanan Peran Ormas Seazas dalam membangun Dinamika Internal Partai Nasional Indonesia pada tahun 1946-1962. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian dilakukan di Dewan Pimpinan Pusat PNI dan Ormas seazas PNI.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi internal Partai Nasional Indonesia pada sepanjang tahun 1946 – 1962. 1) Kondisi politik Indonesia sepanjang tahun 1950 – 1959 menunjukkan bahwa pondasi politik yang terbangun melalui pemilu tahun 1955 menjadikan banyak partai semakin gencar dalam melakukan perbaikan kinerja organisasi. 2) Ormas seazas yang diakui oleh PNI yakni, PDI, PETANI, GMNI, KBKI. Organisasi – organisasi ini memiliki peran penting dalam perkembangan partai, karena setelah terbentuknya Front Nasional, Kesatuan Aksi Massa Marhaen, kerja – kerja partai dan ormas menjadi satu. Selain itu ormas dijadikan sumber regenerasi kader bagi faksi – faksi yang ada di tubuh PNI serta ormas juga dijadikan sebagai alat kontrol partai secara moral jika partai dianggap melenceng dari ideologi partai . 3) Keretakan didalam tubuh PNI menguat setelah perumusan indoktrinasi Marhaenisme, kekalahan telak pada pemilu daerah pada tahun 1957 dan juga sikap partai yang tidak mendukung peraturan presiden yang melarang pegawai negeri untuk menjadi anggota partai, setelah Kongres kesepuluh, Ali sebagai ketua dan Surachman sebagai sekjend melakukan pembersihan partai dari unsur – unsur konservatif secara utuh.

 

Kata kunci : Dinamika, Ormas, Partai Nasional Indonesia, faksi

Published
2017-07-17
Abstract Views: 51
PDF Downloads: 290