PEREBUTAN SENJATA JEPANG DI SURABAYA TAHUN 1945

  • FADMA YULISTA

Abstract

Perebutan Senjata Jepang di Surabaya merupakan langkah perjuangan seluruh elemen masyarakat yang terdiri Barisan Keamanan Rakyat  (BKR), Polisi Republik Indonesia, Pemuda Republik Indonesia (PRI), Laskar-laskar rakyat dan seluruh rakyat Surabaya. Rakyat Surabaya memilih melucuti senjata Jepang karena jumlahnya sangat banyak yang tersebar di beberapa gudang Senjata dan Markas Jepang di Surabaya. Gudang senjata Jepang yang terdapat di Surabaya sangatlah banyak, yakni: Markas Polisi Istimewa, Kompleks Lindeteves, Markas Kohara Butai di Gunungsari, Benteng Kedung Cowek, Markas Kempetai, Markas Kaigun Jepang, dan bahkan di Don Bosco menjadi gudang senjata Jepang yang terbesar di Asia Tenggara. Latar belakang penlitian adalah banyaknya gudang senjata yang tersebar di Surabaya, Jepang sebagai tentara yang memiliki kekuatan militer hebat mampu direbut senjatanya, serta hasil perebutan senjata digunakan untuk mempersenjatai militer Indonesia di Surabaya.

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) mengenai latar belakang perebutan senjata Jepang di Surabaya tahun 1945; (2) proses terjadinya perebutan senjata Jepang di Surabaya tahun 1945. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya perebutan senjata Jepang di Surabaya tahun 1945, tempat yang menjadi sasaran perebutan senjata serta hasil senjata yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah, yakni: heuristik, kritik, interpretasi dan Heuristik, sehingga mampu menyusun skripsi dengan kronologis.

Latar belakang perebutan senjata Jepang di Surabaya tahun 1945 adalah keinginan arek-arek Surabaya mempersenjatai diri untuk menghadapi kemungkinan pertempuran melawan Sekutu dan Belanda. Alasan merebut senjata Jepang karena Jepang sebagai satu-satunya tentara yang memiliki banyak senjata setelah mampu mengalahkan Belanda. Faktor yang mempengaruhi adalah jumlah masa yang banyak yang meliputi berbagai elemen masyarakat yakni, Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Surabaya, Barisan Keamanan Rakyat (BKR), Pemuda Republik Indonesia (PRI),Polisi Istimewa dan rakyat. Kekalahan Jepang yang menjadi alasan untuk meminta Jepang menyerahkan senjatanya serta sebagai wujud janji Jepang membantu Kemerdekaan Indonesia.

Perebutan senjata dilakukan dengan beberapa proses, yakni: (1) Penyerbuan langsung dengan mengepung gudang senjata di Don Bosco, Markas Kempetai, Markas Kaigun Jepang di daerah Gubeng, tempat reparasi tank di daerah Lindeteves, St. Louis dan Kedung Coek. (2) Perundingan dengan komandan Jepang. (3) Perampasan senjata pada tentara Jepang yang sedang berpatroli dijalanan. Berbagai proses perebutan senjata Jepang yang dilakukan arek-arek Surabaya berhasil mendapatkan banyak senjata. Senjata Jepang yang diperoleh terdiri dari berbagai macam senjata, yakni: senapan Arisaka, Karaben, pistol, granat, pelor, tank dan lainnya.

 

Kata Kunci: Senjata Jepang, Gudang Senjata Jepang 

Published
2017-07-27
Abstract Views: 69
PDF Downloads: 6022