TRADISI MANGANAN DI DESA CEKALANG KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN TAHUN 1991-2016

  • YHU PRIDHE KAWANA

Abstract

Tuban pada zaman dahulu merupakan  pelabuhan penting sejak masa Airlangga pada pertengahan pertama abad ke 11, ada kemungkinan bahwa  Tuban merupakan pelabuhan tempat orang-orang India berlabuh dan menginjakan kakinya untuk berdagang dan menyebarkan agama Hinduisme serta Budhisme hal ini terlihat ditemukannya prasasti dari penguasa Hindhu serta patung Budha yang telah rusak. Kabupaten Tuban juga memiliki banyak kearifan lokal salah satunya adalah Tradisi Manganan yang ada di Desa Cekalang Kecamatan Soko .Tradisi Manganan adalah tradisi ritual adat yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan yang menciptakan bumi dan alam semesta. Tradisi Manganan ini diadakan setahun sekali pada hari rabu pon setelah panin raya padi tradisi ini dilaksanakan dengan harapan nikmat dan rizki masyarakat semakin bertambah. seiring perkembangan zaman serta pengaruh kuatnya islamisasi Tradisi manganan di Desa Cekalang mengalami perkembangan mulai dari proses pelaksanaan sampai dengan makna dalam tradisi ini.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain : (1) Bagaimana perubahan Tradisi Manganan di Desa Cekalangtahun 1991-2016?(2) Bagaimana respon Masyarakat Desa Cekalang terhadap pelestarian Tradisi Manganan ?

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan empat tahap, antara lain: tahap pertama heuristik, yang merupakan tahapan untuk mengumpulkan berbagai sumber; tahap kedua kritik, tahap kritik menggunakan kritik interen dengan melakukan kritik terhadap isi sumber; ketiga tahap intepretasi, tahap melakukan perangkaian terhadap fakta yang ada berdasarkan intepretasi dalam memahami data sejarah yang telah melalui proses kritik sebelumnya; keempat historiografi, setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini penulis melakukan penulisan terhadap sejarah.

Penelitian mengenai Tradisi manganan di Desa Cekalang Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tahun 1991-2016 berhasil menemukan berbagai perubahan dan perkembangan dalam tradisi Manganan. Adapun perkembangan dalam tradisi manganan adalah berubahnya proses tradisi yang awalnya masih orientasinya kepada roh nenek moyang  kemudian berganti kepada Allah SWT hal ini di pengaruhi oleh kuatnya pengaruh ulama islam pada saat itu sehingga berhasil merubah  proses dari tradisi ini. Kemudian hilangnya salah satu dalam proses seperti diadakan hiburan rakyat seperti kesenian wayang, sandur langen tayub diganti dengan tahlil bersama yang merupakan kegiatan yang positif dalam memperingati tradisi Manganan. Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam tradisi manganan disebabkan oleh beberapa faktor seperti modernisasi, perubahan pola fikir masyarakat desa cekalang yang semakin rasional berdasar pada peran tokoh ulama yang ada di desa cekalang.

Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada tradisi manganan tidak merubah antusias warga desa cekalang untuk tetap melaksanakan tradisi manganan tersebut setiap tahun. Sehingga wujud kerukunan, gotong royong, dan silaturahmi dalam lingkup warga desa cekalang sebagai bentuk kontribusi interaksi sosial dari pelestarian tradisi manganan yang dijaga sampai sekarang.

Kata Kunci: Tradisi Manganan, Modernisasi, Islamisasi, Interaksi sosial

Published
2017-07-31
Abstract Views: 38
PDF Downloads: 1301