PROGRAM KELUARGA BERENCANA VASEKTOMI DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010-2015

  • SYARIFAH LUKIANAH

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk merupakan masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia. Pemerintah berusaha mengambil suatu langkah antisipasi untuk menekan tingginya laju pertumbuhan  penduduk dengan membuat program Keluarga Berencana. Masyarakat Indonesia selama ini menganggap bahwa program Keluarga Berencana lebih diperuntukkan untuk wanita, namun ada beberapa program Keluarga Berencana yang juga diperuntukkan untuk laki-laki yaitu Vasektomi.

Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana minat laki-laki terhadap program Keluarga Berencana Vasektomi di Kota Surabaya tahun 2010-2015. (2) Bagaimana implementasi Keluarga Berencana Vasektomi di Kota Surabaya tahun 2010-2015. (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat program Keluarga Berencana Vasektomi di Kota Surabaya tahun 2010-2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini adalah Minat penduduk Kota Surabaya terhadap program Keluarga Berencana Vasektomi masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor antara lain faktor eksternal dari pandangan  masyarakat tentang program Keluarga Berencana dan faktor internal dari sudut penyelenggara program Keluarga Berencana.

Implementasi Program Keluarga Berencana Vasektomi di Kota Surabaya Tahun 2010-2015, melalui Sosialisasi Program Vasektomi pada masyarakat tentang Vasektomi di Kota Surabaya dilakukan dengan berbagai cara seperti penyebaran informasi melalui brosur disetiap Kecamatan. Hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana Vasektomi karena beberapa faktor antara lain adanya stigma di masyarakat bahwa Vasektomi akan mengurangi kejantanan sehingga tidak bisa memuaskan istri. Faktor budaya Patriarkhi ini menyebabkan munculnya ego dalam diri laki-laki dan menganggap bahwa Keluarga Berencana itu menjadi tanggung jawab istri. Minimnya informasi tentang Vasektomi disebabkan karena kebijakan Keluarga Berencana di Indonesia saat ini masih berfokus pada perempuan.  Akses pelayanan yang sulit karena tindakan Vasektomi ini hanya dapat dilakukan oleh petugas yang telah terlatih sehingga tidak semua unit pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan Vasektomi.

Kata kunci :Keluarga Berencana, Vasektomi, Surabaya

Published
2017-08-31
Abstract Views: 22
PDF Downloads: 80