PEMAHAMAN GURU SEJARAH ALUMNI PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DI SMA MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA TERHADAP SOAL BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL)

  • DEBBY EKA WULANDARI

Abstract

Soal HOTS merupakan salah satu soal untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Rendahnya kualitas guru juga bisa dilihat dari soal evaluasi  yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik, realita di lapangan menunjukkan bahwa guru-guru masih belum menerapkan menyusun soal berbasis HOTS (Higher Order thinking Skill). Hal ini dapat dibuktikan adanya pemantauan supervisi dan Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) SMA yang telah dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA, yang hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar guru SMA dalam membuat butir soal pada umumnya hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skills/LOTS) dan soal-soal juga tidak bersifat  kontekstual. Soal-soal yang disusun oleh guru umumnya mengukur proses berpikir mengingat (C1). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pemahaman guru sejarah alumni Program Studi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terhadap soal berbasis HOTS yang merupakan salah satu tuntutan dari Revisi Kurikulum 2013 tahun 2017; 2) menganalisis pemahaman guru sejarah alumni Program Studi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terhadap soal kategori sulit dan soal berbasis HOTS; dan 3) menganalisis pemahaman guru sejarah alumni Program Studi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan evaluatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis seberapa paham alumni dalam menyusun soal berbasis HOTS dengan menghimpun data yang diperoleh dari lembar penilaian terhadap pemahaman kriteria soal HOTS, wawancara secara mendalam, mengumpulkan dokumen-dokumen alumni, serta melakukan observasi nonpartisipan terhadap pembelajaran guru sejarah di kelas. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua guru sejarah alumni program studi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya angkatan tahun 2008 dan 2012.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru sejarah alumni program studi S1 Pendidikan sejarah Universitas Negeri Surabaya di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya terhadap soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) termasuk kategori kurang paham. Selain itu juga, butis soal PTS yang dibuat oleh guru sejarah alumni angkatan 2008 dan 2012 masih belum menunjukkan indikator soal berbasis HOTS. Terdapat 15 butir soal PTS, yang masing-masing sebanyak 5 butir soal PTS dibuat oleh guru sejarah alumni angkatan 2008 kelas XI materi Sejarah Peminatan, sedangkan 10 butir soal PTS yang dibuat oleh guru alumni angkatan tahun 2012 kelas XI materi Sejarah Indonesia. Dari 15 butir soal PTS yang dibuat oleh guru sejarah alumni, belum ada butir soal yang terdapat stimulus, belum ada butir soal yang bersifat kontekstual. Soal PTS yang dibuat menggunakan jenis soal uraian, sedangkan soal yang jawabannya bersifat menalar, memprediksi, serta mencari hubungan antar konsep dan menerapkan proses kognitif revisi taksonomi Bloom mulai C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) hanya terdapat 6 soal dari 15 soal. Jika dipersentase soal yang belum terdapat stimulus dan kontekstual sebanyak 0%, sedangkan soal yang jawabannya menerapkan proses kognitif revisi taksonomi Bloom mulai C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) sebanyak 40%.

Kata Kunci: Pemahaman, Soal HOTS, Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2017, Guru Sejarah 

Published
2017-12-11
Abstract Views: 68
PDF Downloads: 69