AKTIVITAS PERDAGANGAN DELI MAATSCHAPPIJ DI SUMATERA TIMUR TAHUN 1870-1930

  • Dian Mariana Sinaga

Abstract

Deli Maatschappij merupakan suatu perusahaan  terbesar yang memproduksi salah satu tanaman terlaris di pasaran Eropa (tembakau, kopi, karet dan teh). Peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dalam menjawab rumusan-rumusan masalah: 1) Bagaimana perkembangan aktivitas perdagangan perusahaan Deli Maatschappij di Sumatera Timur tahun 1870-1930? 2) Bagaimana dampak perdagangan perusahaan Deli Maatschappij bagi wilayah Sumatera Timur tahun 1870-1930?. Hasil yang didapat dari hasil penelitian adalah bahwa kawasan Sumatera Timur khususnya Deli memiliki prospek untuk masa yang akan datang dalam penanaman komoditi perdagangan yang bernilai tinggi. Atas inisiatif J. Nienhuys maka dikembangkanlah budidaya tembakau yang dikenal dengan Tembakau Deli. Sebelum adanya komoditi lain (teh, karet, kopi), tembakau lah yang diproduksi oleh perusahaan Deli Maatschappij.

Pada awalnya Nienhuys memperoleh konsesi tanah dengan mengontrak 2.800 ha melalui sewa yang murah selama 20 tahun.. Pada tahun 1865 ia berhasil mengajak 2 (dua) orang pedagang Belanda lainnya untuk bergabung yaitu P.W. Jansen dan C. G. Clemen. Pada tanggal 28 Oktober 1869 Jacobus Nienhuys, P.W. Janssen, dan C. G. Clemen, membentuk suatu perseroan terbatas yang dikenal dengan nama Deli Maatschappij dengan P.W. Janssen sebagai direkturnya. Deli Maatschappij adalah perusahaan pertama di Deli atau di Hindia Belanda yang dikembangkan oleh para pedagang, para pemilik perkebunan.Tidak hanya tembakau, Deli Maatschappij juga melakukan penanaman terhadap tanaman bidang pertanian tropik lainnya, seperti kopi tahun 1880-1891, serta teh pada tahun 1924. Setelah krisis tembakau tahun 1901, Deli Maatschappij mengalihkan perhatiannya pada karet dan mempunyai 20.000 hektar perkebunan karet dalam keadaan menghasilkan.

Sebelum adanya kereta api, masyarakat mengangkut hasil produksi menggunakan alat yang masih tradisional seperti perahu-perahu yang melalui jalur sungai dan kuda yang barang tersebut akan dinaikkan keatas punggung kudanya. Meningkatnya perekonomian Deli Maatschappij tidak lepas dari sistem kebijakan dari semua pihak dan kerja keras dari para buruh. Pesatnya perkembangan perekonomian mengubah Deli menjadi pusat perdagangan yang mengubah wilayah Sumatera Timur menjadi pusat pemerintahan di wilayah itu. Keadaan itu tentu saja berpengaruh terhadap perkembangan komposisi demografis di wilayah Sumatera Timur. Satu aspek lagi yang menjadi prasarana pendukung pesatnya perkembangan perkebunan adalah munculnya kota-kota di Sumatera Timur. Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan dan ekonomi perkebunan telah berkembang dengan cepat.

Kata kunci : Sumatera Timur, Deli Maatschappij, Perdagangan

Published
2018-02-20
Abstract Views: 212
PDF Downloads: 889