KEPURBAKALAAN MAKAM RAJA – RAJA ISLAM DI AROSBAYA, BANGKALAN MADURA

  • MAS GAGAH PRAMA WIBAWA
  • SUMARNO

Abstract

AbstrakArosbaya sebagai sebuah tempat yang sakral dan bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Bangkalan, Madura memiliki komplek pemakaman raja – raja pada masa Islam. Kompleks pemakaman terebut terdiri atas tiga lokasi dan memiliki warisan budaya dari zaman Pra Sejarah, Hindu – Budhha dan Islam. Dahulu Arosbaya sebagai pusat kerajaan di Madura Barat dibuktikan dengan keberadaan Makam Ki Demung Plakaran, Komplek Makam Agung dan Pasarean Aer Mata Ebu. Terkait dengan hal tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1.Mengapa Islam Berkembang di Bangkalan pada Abad 15 – 17 Masehi ? 2.Bagaimana Unsur – Unsur Kepurbakaalan pada Makam Kepurbakalaan Makam Raja – Raja Islam di Arosbaya, Bangkalan, Madura? 3. Bagaimana Fungsi dan Nilai Kepurbakalaan Makam Kepurbakalaan Makam Raja – Raja Islam di Arosbaya, Bangkalan, MaduraMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelusuran sumber (Heuristik), kemudian sumber sejarah yang terkumpul dilakukan kritik dan disesuaikan dengan fakta dilokasi, setelah melalui kritik sumber proses selanjutnya yaitu menyusun fakta – fakta temuan tersebut secara kronologis (Interpretasi), setelah tersusun metode terakhir dapat dilakukan yaitu historiografi dalam sebuah tulisan sejarah.Keterpaduan hasil pengaruh Pra Akrasa, Hindu dan Islam ini terlihat dari bentuk dan susunan makam yang ditemui dilokasi pemakaman. Pada komplek Makam Agung yang merupakan makam para Raja – Raja Madura Barat memiliki kekhasan sendiri, yaitu bentuk makam seperti candi hindu yang tersusun meninggi seperti punden berundak. Selanjutnya, pada makam Aer Mata Ebu yang merupakan makam para raja keturunan dari makam Agung memiliki bentuk tersendiri. Bentuk makam pada komplek makam Aer Mata Ebu berbentuk punden berundak dan tersusun lima cungkup. Susunan Komplek makam Aer Mata Ebu ini seperti komposisi kraton pada sebuah kerajaan, yaitu tempat yang suci berada dibelakang dan tertinggi. Antara tangga menuju makam dan komplek makam utama terdapat dua pintu masuk dan paseban kecil sebagai tempat untuk menunggu ketika menghadap raja.Kajian Komplek Makam Raja – Raja Islam Arosbaya Bangkalan dalam pembelajaran dapat dilakukan dalam bahasan sejarah lokal sebagai peningkatan kepemahaman siswa terhadap sejarah Bangkalan. Melalui pemahaman sejarah lokal dapat mempengaruhi etika dan perilaku siswa dalam berkehidupan. Namun, dalam pelaksanaannya kajian sejarah lokal dalam pedidikan formal sagat sulit dilakukan karena kekurangan sarana dan refrensi dalam pengetahuan sejarah Bangkalan.Kata Kunci : Kepurbakalaan, Makam, Raja – Raja Islam, Bangkalan.
Published
2018-07-09
Section
Articles
Abstract Views: 349
PDF Downloads: 575