PERKEMBANGAN DESA PERDIKAN TAWANGSARI KABUPATEN TULUNGAGUNG 1824 – 1905

  • MAYA WIDYAWATI
  • ARTONO

Abstract

Desa Perdikan Tawangsari adalah suatu wilayah di Mancanegara Wetan Kesultanan Mataram yang berstatus Perdikan Mutihan. Berbeda dengan desa perdikan lainnya, wilayah ini memiliki kedudukan yang kuat dikarenakan memiliki Layang Kekancingan dari dua raja Mataram. Sesuai perjalanan waktu desa ini berkembang dan memiliki kedudukan penting dalam proses pembangunan kota Tulungagung. Dalam penelitian ini akan meneliti beberapa permasalahan antara lain: 1) tentang latar belakang terbentuknya desa perdikan Tawangsari; 2) perkembangan wilayahnya masa 1824 hingga 1905; dan 3) kontribusi desa perdikan Tawangsari ini bagi awal perkembangan Tulungagung. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian sejarah. Motede penelitian sejarah terdiri dari : 1) Heuristik; 2) Kritik; 3) Interpretasi; 4) Historiografi.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: 1) sejarah penetapan desa perdikan Tawangsari yang di terima oleh Kyai Abu Mansur, karena jasanya membantu Pakubuwana II dan Mangkubumi dalam memperoleh kedudukanya sebagai raja Mataram; 2) perkembangan desa perdikan Tawangsari dibagi dalam dua periode. Pertama kebijakan masa Kyai Abu Mansur pada tahun 1824-1870 meliputi tiga aspek yaitu: pembangunan pondok pesantren di perdikan Tawangsari yang meningkat, ikut andil dalam kebijakan pemindahan pusat pemerintahan Tulungagung dan sebagai pendorong pembangunan pusat kota Tulungagung. Kedua sepeninggal Kyai Abu Mansur masa 1780-1905 terjadinya pembagian wilayah perdikan Tawangsari menjadi 3 yaitu: Tawangsari, Winong dan Majan; 3) kontribusi desa perdikan Tawangsari bagi awal perkembangan Tulungagung mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, budaya dan agama.Kata Kunci : Perkembangan Desa Perdikan, Mutihan, Kontribusi
Published
2018-07-23
Section
Articles
Abstract Views: 418
PDF Downloads: 1414