Musik Kendang Kempul Tahun 1980-2008

  • AKBAR SATRIA PUTRA MAHENDRA
  • AGUS TRILAKSANA

Abstract

Awal redupnya dunia musik di Banyuwangi disebabkan oleh Stigmastisasi negatif pada kesenian musik Angklung, dimana musik Angklung tersebut telah melahirkan lagu yang digunakan PKI dalam menyuarakan Revolusinya, yakni Genjer-Genjer. Musik Kendang Kempul dinilai sebagai musik populer daerah setelah redupnya dunia musik Banyuwangi. Musik Kendang Kempul mewarnai industri musik Banyuwangi tepat pada masa Orde Baru, dengan membawa semangat kedaerahan namun tetap pada konteks ke-Bhineka an. Namun, Kendang Kempul bukanlah musik yang populer di segala zaman. Musik kendang Kempul juga sempat redup di akhir dekade 1990’an, salah satunya dikarenakan faktor sosial politik pada akhir tahun 1998. Jenis musik Kendang Kempul baru muncul kembali di dekade 2000’an. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang (1) Bagaimana latar belakang lahirnya musik Kendang Kempul di Banyuwangi; (2) Bagaimana sejarah perjalanan musik Kendang Kempul Banyuwangi pada era 1980 – akhir 90’an; serta (3) Bagaimana perubahan dan pengembangan yang terjadi pada musik Kendang Kempul era reformasi tahun 1998 – 2008. Metode dalam penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Heuristik (pengumpulan sumber) didapatkan peneliti di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur berupa CD Album Kendang Kempul. Sumber berupa hasil wawancara dilakukan kepada Narasumber yang berkaitan dengan perkembangan musik Banyuwangi. Kritik sumber dilakukan peneliti agar sumber yang didapatkan oleh peneliti dapat dijadikan sebagai sumber interpretasi data. Interpretasi data yang dilakukan berupa analisis sumber yang dikaitkan dengan kondisi pada saat itu. Historiografi merupakan metode akhir dalam penelitian, yakni dengan menuliskan hasil dari penelitian dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian ini adalah tentang proses bagaimana dunia musik di Banyuwangi tumbuh dan berkembang, mulai dari musik yang paling tradisional hingga berubah menjadi musik kontemporer. Pasca kejadian PKI ’65. Banyak dari para musisi Banyuwangi dicurigai berkaitan dengan PKI, hal itulah yang dinamakan labeling atau stigmatisasi. Sampai pada era ’80-an sebuah orkes yang digawangi oleh Sutrisno, dan kawan-kawan dengan nama Arbas (Arek Banyuwangi asli) mulai mempopulerkan kendang kempul namun dengan balutan-balutan musik yang berkembang pada saat itu, atau dengan kata lain mengikuti alur perkembangan zaman. Pembahasan juga mencakup proses perkembangan musik Kendang Kempul yang dinamis, mulai dari kemunculannya, bagaimana musik itu berkembang, sampai terdapat grup pembaharu Kendang Kempul, yakni POB. Peneliti juga menjabarkan bagaimana faktor-faktor redupnya Kendang Kempul Lama dan Kemunculan Kendang Kempul ala POB, sekaligus sejarah dan perjalanan karir POB di dunia musik.

Published
2018-09-14
Section
Articles
Abstract Views: 309
PDF Downloads: 136