PERKEMBANGAN TARI TAYUNG RACI SEBAGAI KESENIAN KHAS DESA RACI KULON KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK TAHUN 2012-2017

  • SYARIFATUS SABANIYAH
  • AGUS TRILAKSANA

Abstract

Tari tayung raci merupakan kesenian dari Desa Raci Kulon Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik. Tari tayung raci menggambarkan tentang kisah kepahlawanan yang dilakukan oleh Kanjeng Demang Sindupati dalam memimpin prajurit (para pemuda Desa Raci Kulon) dalam melakukan perlawanan terhadap para penjajah Belanda. Tari tayung raci merupakan ikon budaya masyarakat Desa Raci Kulon sebagai simbol keberanian dalam menegakkan kebenaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil rumusan masalah tentang (1) Apa yang melatarbelakangi masyarakat Desa Raci Kulon menghidupkan kembali Tari Tayung Raci? (2) Bagaimana perkembangan Tari Tayung Raci pada tahun 2012-2017? (3) Apakah makna simbolis yang ada pada Tari Tayung Raci?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi.Hasil penelitian ini adalah pada masa penjajahan Belanda Desa Raci Kulon dipimpin oleh Demang Sinduh Patih berusaha untuk mengusir para penjajah. Sehingga Demang memerintahkan menciptakan sebuah tari untuk membangkitkan semangat para pemuda Desa Raci Kulon, kemudian kesenian ini berubah fungsi sebagai hiburan dan tradisi di Desa Raci Kulon. Namun, pada tahun 1987 tari tayung ini mulai ditinggalkan dan kembali ditam pilkan pada tahun 2014. Sejak ditampilkan kembali tari tayung Raci mengalami beberapa berkembangan baik dari pemain, tata busana, maupun instrumen pengiring. Selain itu terdapat makna-makna simbolik yang ada didalam tari Tayung Raci yang menggambarkan kegagahan dan kelincahan dari para tayung/ punggawa. Makna simbolis gerak pada tari tayung menggambarkan gerak yang dinamis dan heroik. Untuk makna alat penggiring berfungsi sebagai pemberi semangat dalam mengusir penjajah dengan menjalin kesatuan dan persatuan.
Published
2018-09-17
Section
Articles
Abstract Views: 124
PDF Downloads: 470