PERKEMBANGAN KOTA SUMENEP PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1883-1926

  • INAYATUL MAHMUDAH
  • ARTONO

Abstract

Kota Sumenep pada awalnya merupakan kota tradisional berupa kota kraton yang terletak di dekat laut. Kota kraton merupakan tempat kediaman para raja dan keluarganya dan berperan sebagai pusat dilakukannya kegitanpemerintahan, kegiatan ekonomi dan kebudayaan. Setelah Sumenep jatuh ketangan VOC tahun 1705, maka mulaimasuklah unsur-unsur asing dalam penataan Kota Sumenep. Orang-orang Eropa membawa pola pemukiman baru yangsedikit demi sedikit menggeser kedudukan Kota Sumenep sebagai Kota Kraton menjadi kota yang bercorak kolonial.Setelah adanya reorganisasi pada tahun 1883, pemerintah mengembangkan Kota Sumenep sebagai pusat pemerintahanatau Daerah Pusat Kota DPK) dan sebagai pusat industri dan distribusi hasil-hasil pertanian dan perdagangan atau CentralBusiness District (CBD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaituheuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1)Mengapapemerintah Hindia Belanda mengembangkan kota Sumenep sebagai Daerah Pusat Kota atau (DPK) atau Central BusinessDistrict (CBD); (2)Bagaimana perkembangan Kota Sumenep pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1883-1926; (3)Bagaimana dampak dari perkembangan Kota Sumenep terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat padatahun 1883-1926.Kata Kunci: Perkembangan Kota, Pemerintahan Hindia belanda,Sumenep
Published
2018-10-16
Section
Articles
Abstract Views: 121
PDF Downloads: 561