SISTEM PERDAGANGAN BAWANG MERAH DI NGANJUK TAHUN 1995-2012

  • MONICA BELLA AYU KUSUMA
  • WISNU

Abstract

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur. Kecamatan Rejosomenjadi daerah penghasil bawang merah berbesar di Nganjuk. Mata pencaharian penduduknya mayoritasbermatapencaharian seputar budidaya dan perdagangan bawang merah. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1)Bagaimanakah sistem perdagangan bawang merah yang ada di Nganjuk, 2) Bagaimana perkembangan sistemperdagangan bawang merah di kabupaten Nganjuk sejak tahun 1995-2012, 3) Bagaimanakah pengaruh perdaganganbawang merah di kabupaten Nganjuk terhadap peningkatan kehidupan masyarakat di kecamatan Rejoso KabupatenNganjuk. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa sistem perdagangan bawang merah di Nganjuk dimulai dari petanipenebas-pengepul-distributor-pedagang hingga konsumen. Tahun 1995 perdagangan bawang merah menggunakan sistemperdagangan sederhana, tahun1997 menjadi penambahnya jaringan perdagangan yang lebih terstruktur antara petani,penebas, pengepul, tengkulak dan pedagang, tahun 1999 perdagangan bergeser dari pasar Sukomoro ke perdagangan desa,dan 2012 adanya sistem perdagangan baru yang memanfaatkan media online untuk transaksi penjualan bawang merah.Perubahan pola ini pula memberikan beberapa dampak yang ada di kecamatan Rejoso, sebagai kecamatan penghasilbawang merah terbesar di Nganjuk bagi kehidupan perekonomian yaitu penambahan mata pencaharian, nilai investasiRejoso yang meningkat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta dikehidupan sosial masyarakat berupa eratnyahubungan timbal balik antar struktur masyarakat yang ada di perdagangan bawang merah dan munculnya perkumpulanperkumpulanmasyarakat.Kata Kunci: Bawang Merah, Perdagangan, Nganjuk
Published
2019-07-04
Section
Articles
Abstract Views: 75
PDF Downloads: 323