PERJUANGAN KH. AHYAT CHALIMY DALAM LASKAR HIZBULLAH MOJOKERTO DALAM MEMPERJUANGKAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1942-1950

  • MUJIBATUR ROHMAN
  • ARTONO

Abstract

Resolusi Jihad upaya menyelamatkan Republik Indonesia adalah gema yang menggetarkan disaat Republik Indinesiaterancam musuh. Gema yang membakar semangat para prajurit Hizbullah Indonesia. Resolusi Jihad Fi Sabilillah,adalah ultimatum yang dikeluarkan para Ulama’ menjadikan masyarakat semangat dalam perjuangan melawanpenjajah. K.H. Ahyat Chalimy sebagai tokoh pendiri Gerakan Pemuda Ansor Serbaguna di Mojokerto adalah yangmempelopori berdirinya Hizbullah di Mojokerto. Penelitian ini yang bertujuan mengetahui bagaimana proses dan peran“Perjuangan KH. Ahyat Chalimy dalam Laskar Hizbullah Mojokerto dalam Memperjuangkan dan MempertahankanKemerdekaan Republik Indonesia tahun 1942-1950”. Penelitian ini yang mana menegetahui sejarah berdirinya LaskarHizbullah di Mojokerto. Penelitian ini juga menjelaskan mengenai proses pertempuran Laskar Hisbullah dalammenghadapi Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II. Teknik pengumpulan data menggunakan teknikwawancara, kepustakaan, kearsipan, dan beberapa penelitian terdahulu. Sedangkan untuk menganalisis data penelitimenggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dalam penelitian ini adalah perjuanganKH. Ahyat Chalimy dalam Laskar Hizbullah Mojokerto dalam Memperjuangkan dan Mempertahankan KemerdekaanRepublik Indonesia tahun 1942-1950 meliputi tahapan persiapan dengan kegiatan membentuk Badan Perjuang LaskarHizbullah di Mojokerto. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan aksi mempertahankan Surabaya dariancaman penjajah yang mendarat di Tanjung Perak dengan tujuan untuk merebut kembali kekuasaan jajahannya dengantidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi 1945, Belanda menyisakan satu permasalahan denganIndonesia untuk membangkitkan kembali pemerintahan Hindia-Belanda di Indonesia. Akibatnya terjadi pertempuranpertempuranantara Laskar Hizbullah dan Pasukan Belanda, adanya pertempuran tersebut yang menimbulkan adanyakesepakatan melakukan gencatan senjata dan melakukan perundingan antara Indonesia dan pihak Belanda. Perundinganini yang dijuluki perang diplomasi, melalui diplomasi ini juga Belanda membuat sebuah Negara Boneka (RIS) dengantujuan memecah belah Indonesia. Akhirnya bulan Mei 1950 RI melakukan perundingan dengan RIS dan berhasilmenyatukan kembali kedalam NKRI.
Published
2019-07-29
Section
Articles
Abstract Views: 74
PDF Downloads: 150