PERANG SUKSESI JAWA II 1719-1723 (SIASAT AMANGKURAT IV MELAWAN PANGERAN BLITAR DAN PANGERAN PURBAYA)
Abstract
Abstrak
Pada Februari 1719, Paku Buwana I wafat sebagai raja di Kartasura dan digantikan oleh Amangkurat IV. Pengangkatan Amangkurat IV menimbulkan konflik dan pemberontakan di Kartasura. Pada Juni 1719, kedua adiknya, Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya melancarkan serangan terhadap istana namun, mereka dapat dipukul mundur oleh garnisun VOC yang ada di istana. Mereka akhirnya mengambil tempat pemberontakan di Kartasari. Amangkurat IV meminta bantuan kepada VOC yang ada di semarang untuk mengirim serdadunya ke Kartasura. Patih Cakrajaya dan Admiral Bergman dikirim untuk memimpin pasukan gabungan VOC-Kartasura. Mereka bertugas untuk merebut Kartasari dari tangan Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya, karena merasa terdesak, Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya akhirnya memindahkan perlawanan ke arah timur Jawa, yaitu Madiun, Panaraga, dan Malang. Pada tahun 1721, Pangeran Blitar meninggal karena sakit dan perlawanan dilanjutkan oleh Pangeran Purbaya. Perang Suksesi Jawa II baru berakhir setelah pasukan VOC-Kartasura menangkap Pangeran Purbaya dan pengikutnya dengan cara diberi janji oleh komisaris Jacob W. Dubbeldekop bahwa mereka akan diampuni oleh raja, namun pada tahun 1723 mereka tetap dijatuhi hukuman oleh Amangkurat IV dengan di asingkan di Tanjung Harapan dan Sri Lanka sedangkan Pangeran Purbaya diasingkan di Tangerang dibawah pengawasan VOC. Perang Suksesi Jawa II ini menyebakan kerajaan Kartasura terjerat tunggakan hutang yang sangat besar kepada VOC, melebihi tunggakan hutang pada masa Paku Buwana I.
Kata Kunci : Amangkurat IV, Pangeran Blitar dan Purbaya, VOC
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

