GEMEENTE PROBOLINGGO 1918-1926
Abstract
Probolinggo mempunyai daerah hinterland yang subur sebagai salah satu penghasil komoditi perkebunan
yang cukup besar di Jawa. Hal ini membawa dampak langsung pada kotanya. Jalan-jalan dirancang untuk
mendukung ekspor hasil perkebunan ke Eropa melalui pelabuhannya. Hal ini menyebabkan perubahan
besar dengan ditetapkan Probolinggo sebagai gemeente tahun 1918 di bawah pemerintahan kolonial
Belanda, sehingga Probolinggo mengalami masa transisi dari kota tradisional ke kota modern. Masalah
dalam penelitian ini adalah mengapa Probolinggo ditetapkan menjadi gemeente dan perkembangan
Probolinggo masa gemeente. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan gemeente Probolinggo
didasarkan pada keistimewaan-keistimewaan Probolinggo diantaranya (1) potensi Pelabuhan Probolinggo
sebagai sarana ekspor impor, (2) banyaknya penduduk asing dan (3) keberadaan pabrik gula.
Perkembangan Probolinggo sebagai gemeente diantaranya (1) dipertahankannya alun-alun sebagai pusat
kota, (2) meningkatnya upah kuli pabrik gula serta aktifitas ekspor dan impor Pelabuhan Probolinggo, (3)
pembangunan sarana infrastruktur serta (4) pertambahan penduduk yang ada melahirkan budaya baru
dengan terbentuknya “masyarakat pendalungan”.
Kata kunci : Probolinggo, Gemeente, Perkembangan
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

