AGRESI MILITER BELANDA I DI BONDOWOSO
Abstract
Kemerdekaan yang telah dicapai harus dipertahankan agar tidak terjajah lagi. Faktanya, Belanda
terus melancarkan aksinya untuk menguasai Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya Agresi
Militer Belanda I dengan tujuan ingin menguasai kembali dan mendirikan negara - negara bagian
di wilayah RI, diantaranya Jawa Timur termasuk Bondowoso. Belanda melancarkan agresinya ke
wilayah Bondowoso karena dianggap memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Agresi Militer
Belanda I ini menimbulkan perlawanan rakyat Bondowoso yang ingin mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Penulisan ini difokuskan pada perlawanan rakyat Bondowoso terhadap
agresi militer Belanda I. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah menunjukkan kondisi pemerintahan di kabupaten Bondowoso pasca proklamasi
kemerdekaan dilihat dari keadaan umum (letak geografis) dan keadaan sosial budaya (penduduk,
agama, pendidikan dan mata pencaharian). Usaha Belanda yang terus melancarkan aksinya untuk
menguasai Republik Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat Bondowoso mengusir
penjajah. Rakyat yang tergabung dalam badan kelaskaran melakukan perlawanan dan ingin
menunjukkan kepada Belanda bahwa Bondowoso tidak akan dengan mudah dikuasai. Meskipun
hanya dalam jangka waktu sehari kota Bondowoso dapat dikuasai. Perlawanan terhadap Belanda
berakhir pada tanggal 22 Juli 1947 setelah Belanda menguasai Bondowoso.
Kata Kunci : Perlawanan rakyat, Bondowoso, Agresi Militer Belanda I
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
Abstract views: 273
,
PDF Downloads: 4876