PERANAN K.H. MAS MUHAJIR MANSUR DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN AN-NAJIYAH SIDOSERMO SURABAYA TAHUN 1942-1989

Authors

  • SITI ROHMATUL M

Abstract

Abstrak

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan, diakui mempunyai andil yang cukup besar di dalam membesarkan dan mengembangkan dunia pendidikan. Salah satu pondok pesantren yang mengembangkan sistem pendidikannya yaitu pondok pesantren An-Najiyah yang terletak di Sidosermo Surabaya. Pondok pesantren An-Najiyah Sidosermo Surabaya mulai mengalami kemajuan yang sangat pesat pada masa periode K.H. Mas Muhajir Mansur sebagai penerus K.H. Mas Mansur. Pondok pesantren An-Najiyah dalam menghadapi perubahan sosial di masyarakat membenahi diri dengan mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pondok  pesantren An-Najiyah dan menganalisis peran serta perjuangan K.H. Mas Muhajir Mansur dalam mengembangkan pondok  pesantren An-Najiyah. Adapun metode yang digunakan untuk memberikan penjelasan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap data-data dan sumber-sumber yang didapatkan melalui tahapan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan sumber-sumber yang didapatkan, diperoleh hasil perkembangan pondok pesantren An-Najiyah 1942-1989 terbagi atas tiga periode kepemimpinan. Periode awal dipimpin K.H. Mas Mansur bin Thoha dan waktu itu belum ada nama resmi pondok pesantren An-Najiyah. Periode kedua dipimpin K.H. Mas Muhajir Mansur yang merupakan perintis lembaga pendidikan formal di An-Najiyah. Periode ketiga dipimpin K.H. Mas Yusuf Muhajir yang mengelola pondok pesantren putra-putri An-Najiyah Barat dengan dibantu kakaknya Nyai Hj. Mas Fatimah Muhajir yang mengelola pondok putri. Peran K.H. Mas Muhajir Mansur dalam mengembangkan pondok pesantren An-Najiyah. Pada masa awal pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di pondok pesantren belum berjalan secara maksimal. Pada tahap kedua masa Revolusi Kemerdekaan, K.H. Mas Muhajir Mansur mengungsikan keluarganya ke Mojokerto dan terjadi kekosongan di pondok pesantren An-Najiyah. Pada tahap akhir masa kemerdekaan, terjadi pengembangan dan pembentukan kembali pendidikan pondok pesantren,  komunitas santri kalong menjadi santri mukim,  terjadi penyeimbangan antara pendidikan agama Islam yang identik dengan kitab klasiknya dan pendidikan umum melalui pendidikan formal dan non formal. Perjuangan K.H. Mas Muhajir Mansur dalam bidang keagamaan melalui pengajian kitab-kitab harian dan mingguan, bidang pendidikan menyeimbangkan pendidikan agama dan pendidikan umum melalui pendidikan formal dan non formal, dan bidang sosial pondok pesantren menyelengarakan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

 

 

Kata kunci: K.H. Mas Muhajir Mansur, Pondok pesantren, An-Najiyah

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-01-06
Abstract views: 594 , PDF Downloads: 603