PERAN SENTRAL JEMBATAN MERAH DAN SUNGAI KALIMAS BAGI PEREKONOMIAN ETNIS TIONGHOA DI KOTA SURABAYA PADA MASA KOLONIAL TAHUN 1843-1910

Authors

  • Fathqurrossi Tigana Saputra Universitas Negeri Surabaya

Keywords:

Jembatan Merah, Sungai Kalimas, Etnis Tionghoa, Wijkenstelsel

Abstract

Kebijakan wijkenstelsel pada tahun 1843 tentang pengelompokan pemukiman berdasarkan etnisnya di Surabaya memberikan keuntungan bagi etnis Tionghoa karena membuat pemukiman etnis tionghoa dekat dengan pusat perdagangan di kota surabaya  yaitu kawasan jembatan merah. Kawasan jembatan merah menjadi pusat perdagangan di Kota Surabaya pada masa kolonial karena memiliki letak yang strategis karena dilewati oleh sungai kalimas yang telah berfungsi sebagai infrastruktur transportasi air sejak zaman Kerajaan Majapahit. Maka dari itu penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu peranan kawasan jembatan merah dan sungai kalimas bagi etnis Tionghoa khususnya di bidang perekonomian setelah dikeluarkannya kebijakan wijkenstelsel pada tahun 1843. Penelitian ini memmbahas mengenai (1) Bagaimana peran kawasan jemmbatan merah bagi perekonomian etnis Tionghoa pada masa kolonial, (2) Bagaimana peran sungai kalimas sebagai infrastruktur transportasi air di surabaya bagi perekonomian etnis Tionghoa pada masa kolonial, (3) Seperti apa peranan etnis Tionghoa dalam perdagangan di Kota Surabaya pada masa Kolonial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah meliputi tahapan, yang pertama adalah heuristik dimana pengumpulan sumber melalui perpustakaan Kota Surabaya, perpustakaan Provinsi Jawa Timur, Dispusip Kota Surabaya, dan beberapa website arsip kolonial seperti Dehpler dan KITLV. Kedua verifikasi yaitu melakukan kritik terhadap sumber, ketiga yaitu interpretasi yaitu melakukan tafsir pada sumber yang telah diperoleh dan keempat historiografi yaitu penulisan hasil penelitian sejarah secara utuh dan sistematis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsip

Indische Staatsregeling pasal 163, ayat 1, Tentang Stratifikasi Sosial di Indonesia

Staatsblad, 183, No. 37, Tentang Wijkenstelsel

T.W.A. Roessner. 1866. Kaart Van Soerabaia. Amsterdam: Centrale Bibliotheek Kon. Inst. V. D. Troper.

Volkstelling 1930 deel VII. Verslagven den Toestand der Stadgeemenetesoerabaja over 1940. Statistiche Bericten nder Gemeente Soerabaja Jaarnummer 1931.

Surat Kabar

Radar Surabaya. 2 Juli 2020. Hal.7.

Jawa Pos. 29 Mei 1982.

Jurnal Ilmiah

Andana, M. Afhimma, I. Ashiva, S. 2021. Perkembangan Tata Kota Surabaya Pada Tahun 1870-1940. Historiography: Journal of Indonesia History and Education. 1(2), 146-155.

Anwari, I. 2017. Sistem Transportasi Darat Perkotaan Surabaya Masa Kolonial 1900-1942. Mozaik Humaniora. 17(2), 214-237.

Ashidiqi, C. 2017. Perkembangan Pemukiman Eropa di Surabaya Tahun 1910-1930. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. 5(3).

Basundoro, P. 2012. Penduduk dan Hubungan Antaretnis di Kota Surabaya Pada Masa Kolonial. Paramita. 22(1), 1-13.

Dahana, A. 2000. Kegiatan Awal Masyarakat Tionghoa di Surabaya. Wacana Journal of Humanities of Indonesia. 2(1), 54-72.

Danastri, N. 2021. Jaringan Sosial Pengusaha Tionghoa di Kota Surabaya. Paradigma, 10(1), 1-20.

Fahmi, M. 2017. Kembang Jepun (Handelstraat) Sebagai Pusat Ekonomi Etnis China di Surabaya Tahun 1906-1930. Avatara. 5(1), 111-121.

Gracea, D. Suprihardjo, R. 2014. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Melalui Pendekatan Pola Public Private Partnership (PPP). Jurnal Teknik Pomits. 3(2), 92-97.

Hartono, H. 2007. Surabaya Kota Pelabuhan (‘Surabaya Port City’). Dimensi Teknik Arsitektur. 35(1). 85-99.

Husain, S. 2013. Kesatuan Dalam Keberagaman: Pasang Surut Pembauran Orang-Orang Tiongoa di Surabaya. Literasi. 3(1), 21-28.

Istanto, F. 2020. Peran Stakeholder Kota Surabaya Pada Pelestarian Berkelanjutan Kawasan Pecinan Studi Kasus Kawasan Pecinan Surabaya. Seminar Envisi 2020: Industri Kreatif.

Jayusman, I. 2019. Peranan Orang Cina Dalam Perdagangan di Jawa Pada Zaman VOC Abad XVII. Bihari: Jurnal Pendidkan Sejarah dan Ilmu Sejarah. 2(2), 1-10.

Musianto, L. 2003. Peran Orang Tionghoa Dalam Perdagangan dan Hidup Perekonomian Dalam Masyarakat. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. 5(2), 193-206.

Mutiara, T. 2016. Suikersyndicaat Hindia Belanda 1870-1941. Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah. 4(3), 656-663.

¬Nasution. 2011. Economic Development of Colonial Surabaya And Its Impact on Natives (1830-1930). Internasional Journal of History Education. 7(1), 67-80.

Nurjanah, T. 2022. Peran Jembatan Merah Sebagai Tonggak Perkembangan Sektor Perdagangan di Sekitar Sungai Kalimas 1800-1900. Avatara. 12(4).

Pradana, M. Setiawan, F. Nainggolan, J. 2022. Aktifitas Pelayaran Dan Perdagangan Di Pelabuhan Surabaya Tahun 1800-1830. Sejarah dan Budaya. 16(1). 211-224.

Prasetya. 2015. Cino Pecinan Suroboyo. Creativitas. 2(2), 261-274.

Putra, R. 2016. Identifikasi Kelestarian Kawasan Kota Lama Melalui Proteksi Bangunan Cagar Budaya Oleh Pemerintahan Kota Surabaya. Jurnal Pembangunan Kota. 4(2), 139-150.

Samidi. 2017. Surabaya Sebagai Kota Kolonial Modern Pada Akhir Abad ke-19: Industri, Transportasi, Pemukiman, dan Kemajemukan Masyarakat. Mozaik Humaniora. 17(1), 157-180.

Sari, K. Antariksa. Kurniawan, E. 2011. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat. Dimensi (Journal Of Architecture and Built Environment), 38(2), 89-100.

Siregar, A. 2018. Perilaku Ekonomi Etnis Cina di Indonesia Sejak Tahun 1930-an. Jurnal Education and Development. 6(3), 6-11.

Zakariya, A. 2023. Etnis Tionghoa di Surabaya: Kapasan Sebagai Kawasan Pecinan Abad ke 19-20. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah. 14(1), 1-18.

Buku

Akhudiat. 2008. Masuk Kampung Keluar Kampung, Surabaya Kilas Balik. Surabaya: Henk Publica.

Astuti, S. Ratna, D. Nurdiyanto. 2016. Pembangunan Pelabuhan Surabaya Dan Kehidupan Sosial Ekonomi Disekitarnya Pada Abad ke-XX. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Basundoro, P. 2012. Sejarah Pemerintahan Kota Surabaya (Sejak Masa Kolonial sampai masa reformasi tahun 1906-2012). Surabaya: Departemen Ilmu Sejarah FIB Unair.

__________. 2012. Merebut Ruang Kota: Aksi Rakyat Miskin Kota Surabaya 1900-1960-an. Tanggerang Selatan: CV. Marjin Kiri.

BPK Jawa Timur, Sejarah transportasi Jawa Timur, 2010.hlm. 6

Dijkerman G. 1925. Soerabaja “Neerland’s Grcotste Koloniale Handelshaven En Koopstad”. Soerabaja: Het Standaardmonsterhuis.

Faber, G.H. Von. 1931. Oud Soerabaia. Surabaya: G. Kolff & Co.

__________. 1933. Nieuw Soerabaia, de Koopstad in de eerste kwarteeuw Sedert haren Insteling, 1906-1903. Surabaya: N.V. Boekhandle en Drukkerij II, van Ingen.

Handinoto. 1969. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya Tahun 1870-1940. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya, ANDI Yogyakarta.

¬¬¬__________. 2012. Arsitektur dan Kota – Kota di Jawa Pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hasan, M. Azis, M. 2018. Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat: Strategi Pembanguanan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal. Makassar: CV. Nur Lina & Pustaka Taman Ilmu.

Landsdrukkerij. 1903. Publicatie Der Bescheiden In Zake Den Aanleg Eener Haven Te Soerabaja. Batavia: Landsdrukkerij.

Nasution. 2006. Ekonomi Surabaya Pada Masa Kolonial (1830-1930). Surabaya: Pustaka Intelektual.

Naveront, 2002, Jaringan Masyarakat China. Jakarta: Golden Terayon Press.

Noordjanah, A. 2010. Komunitas Tionghoa di Surabaya. Yogyakarta: Ombak.

Purwono, N. 2011. Sourabaya: Kampung Belanda di Bantaran Jalur Perdagangan Kalimas. Surabaya: Badan Arsip & Perpustakaan Kota Surabaya.

__________. 2023. Meneropong Sejarah Surabaya Dari Sungai Kalimas. Surabaya: Begandring Soerabaia.

Von Faber, 1936:2; Verslag der gemeente over jaar 1927 & 1940; terompet masyarakat, 1 april 1953.

__________, 1936; Gemeente Soerabaja, 1941; Bureau van statistic Soerabaja, 1932.

Internet

Begandring. Riwayat Karesidenan Surabaya, Diakses pada 20 Mei 2024, dari https://begandring.com/riwayat-karesidenan-surabaya/

Dispusip Surabaya. Kawasan Kota Lama Eropa. Diakses pada 15 Mei 2024, dari https://dispusip.surabaya.go.id/virtual/kawasankotalamaeropa

Dispusip Surabaya. Kawasan Jembatan Merah. Diakses pada 15 Mei 2024, dari https://dispusip.surabaya.go.id/virtual/kawasanjembatanmerah

KITLV Digital Collections. Omgeving Van de Roode Brug. Diakses pada 17 Mei 2024, dari http://hdl.handle.net/1887.1/item:893343

KITLV Digital Collections. Roode Brug Te Soerabaja 1870. Diakses pada 20 Maret 2024,

Published

2025-03-01

Issue

Section

Articles
Abstract views: 17