DINAMIKA HUBUNGAN DWITUNGGAL SOEKARNO HATTA DALAM REVOLUSI INDONESIA 1945-1956
Abstract
ABSTRAK
Soekarno-Hatta merupakan dua tokoh besar Indonesia yang sangat berjasa kepada bangsa Indonesia sehingga tidak bisa dilupakan begitu saja. Hubungan Soekarno Hatta telah menempatkan keduanya menjadi tokoh Dwitunggal bangsa Indonesia. Namun dibalik itu terdapat dinamika antara Soekarno Hatta. Hubungan yang harmonis masa pendudukan Jepang tak bertahan lama. Masa setelah kemerdekaan pertentangan Soekarno Hatta mencapai klimaks. Pertentangan Soekarno Hatta begitu pelik setelah peristiwa 17 oktober dan Pemilu 1955 sehingga menyebabkan pecahnya Dwitunggal.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari heuristik,,kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Dinamika hubungan Dwitunggal Soekarno Hatta sangat mempengaruhi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Pertentangan Soekarno Hatta telah terjadi sejak masa pergerakan sampai demokrasi parlementer. Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan artifisial Revolusi.
Sistem Demokrasi parlementer ditentang Soekarno sebagai sistem demokrasi liberal ala barat. Keretakan Soekarno Hatta tak dapat dihindarkan dan semakin meruncing. Soekarno mendapat dukungan kuat dari militer, PKI dan PNI. Hatta menyadari Soekarno memiliki kekuatan untuk membubarkan demokrasi parlementer. Akhirnya Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden yang merupakan akumulasi dari pertentangan dengan Soekarno. Berakhirlah pasangan Dwitunggal Soekarno Hatta
Kata Kunci: Soekarno Hatta, Dwitunggal, Revolusi
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

