PERAN ETNIS CINA DALAM PERDAGANGAN DI WILAYAH TUBAN PADA TAHUN 1945-1959

Authors

  • DEVI ISNAN NURZAYDA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • Sumarno Sumarno Universitas Negeri Surabaya

Keywords:

Peran, etnis Cina, perdagangan, Tuban

Abstract

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, kondisi ekonomi Tuban yang belum stabil dimanfaatkan oleh etnis Cina untuk memperkuat peran mereka dalam perdagangan. Pelabuhan Tuban yang strategis menjadi pusat aktivitas ekonomi dan menarik pedagang Cina sejak masa Majapahit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebaran etnis Cina di Tuban, menganalisis perkembangan perdagangan mereka pada 1945–1959, serta mengkaji pengaruhnya terhadap masyarakat Cina dan pribumi.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan catatan histografis. Perkembangan aktivitas perdagangan dan ekonomi etnis Cina di Tuban yang signifikan terjadi antara rentang tahun 1945-1950an membawa perkembangan setelah kemerdekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Cina memiliki peran penting dalam perkembangan sosial dan ekonomi Tuban sejak abad ke-15, terutama setelah kedatangan Laksamana Cheng Ho (1405–1433). Penyebaran etnis Cina meluas seiring penghapusan kebijakan kolonial Wijkenstelsel dan Passenstelsel, memungkinkan mereka mendominasi sektor perdagangan. Pada periode 1945–1959, etnis Cina aktif sebagai pedagang perantara, keliling (mindring), grosir, serta membuka pabrik dan usaha kuliner yang mencerminkan akulturasi budaya lokal. Dominasi ini memicu ketegangan sosial, yang berpuncak pada penerbitan PP No. 10 Tahun 1959 yang membatasi aktivitas dagang etnis Cina di pedalaman, mengubah struktur sosial dan ekonomi Tuban.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsip

ANRI. Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 1959, tentang larangan bagi usaha perdagangan kecil dan eceran yang bersifat asing.

ANRI. Kementerian Pertahanan RI No. 1219 mengenai Verslag hasil peroendingan yang dilakukan antara utusan dari MPA IV dengan komandan P.T.L Jawa Timur Letnan Kolonel Darmomiharjo di Madiun tanggal 25/II/47.

Arsip Nasional Indonesia Kabinet RI No. 168

Wawancara

Kristinawati. 2024. “Kingking kawasan Pecinan” Hasil Wawancara Pribadi: 7 September, Tuban.

Le Liang Nio. 2024. “Perbedaan Kawasan Pecinaan di Tuban” Hasil Wawancara Pribadi: 15 Juli, Desa Sidorejo, No. 301 Tuban

Liem Kiem Hien. 2024. “Penduduk Tinghoa di Tuban” Hasil Wawancara Pribadi: 3 Agustus, di toko Lukman Jaya Jalan Lukman Hakim Kebonsari No.47 Tuban.

Liem Tjien Hien. 2024. “Etnis Tinghoa di Tuban” Hasil Wawancara Pribadi: 15 September, Panglima Sudirman Sendangharjo No. 20 Tuban.

Buku

Aryani,D.I. (2008). Pengaruh Budaya Arab, Cina dan Melayu pada Arsitektuk Tuban. Cipta Sastra Salura.hlm. 75-90.

Benny G. Setiono. “Tionghoa Dalam Pusaran Politik.” 24–25. Jakarta: Transmedia, 2008.

Carey, Peter. Orang Jawa Dan Masyarakat Cina 1755-1825. Jakarta: PT Pustaka Aset, 1985.

Coppel, Charles A. Tionghoa Indonesia Dalam Krisis. Jakarta: Sinar Harapan, 1994.

Daradjadi. “Geger Pecinan, 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa Melawan VOC.” Jakarta: Penerbit Kompas, 2013.

Jurnal Ilmiah

Hamid, A. R. (2022). Jalur Rempah Dan Islamisasi Nusantara: Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 23(3).

Haryanto, J. T. (2009). Struktur dan Stratifkasi Sosial Umat Khonghucu di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Analisa Journal of Social Science and Religion, 16(2), 185-200.

Husna, T., Atmadja, N. B., & Maryati, T. (2020). Klenteng Kwang Sing Bio: Di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Sejarah, Struktur dan Fungsi serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(1).hlm.9

Ledya Ikhsanul Kjasanah. (2017). Pelabuhan Kambang Putih Pada Masa Majapahit Tahun 1350-1389. Journal Pendidikan Sejarah, 5(2), 402–417.

Retno Winarni dan Sartono Kartodirjo. (1999). Aktivitas Eknomi Perdagangan Orang-orang Cina Di Pantai Utara Jawa Timur Pada Abad XVII. Jurnal Sosiohumanika, 327.

Tri Wahyuning M. Irsyam. (1985). “Golongan Etnis Cina sebagai Pedagang Perantara di Indonesia” (Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta, tanggal 16-19 Desember 1985). 18.

Yasin, dkk. (2016). Dinamika sosial kehidupan pengusaha warung makan. Jurnal Equalibrum, 3(2), 136–140.

Artikel

Dalam Garis Rasial Garis Usang "Liku-Liku Pembauran. Jakarta: Lembaga Pengkajian Masalah Pembauran, Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa BAKOM-PKB, 1999.

Z.M., Hidajat. Masyarakat Dan Kebudayaan Cina Indonesia. Bandung: Tarsito, 1977.

Internet

“Profil Tuban.” Situs Resmi Pemerintahan. https://tubankab.go.id/page/profil-tuban

Published

2025-03-01

Issue

Section

Articles
Abstract views: 51