PENGARUH METODE GALLERY WALK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X-7 SMAN 17 SURABAYA
Keywords:
Pembelajaran Sejarah, Gallery Walk, Keaktifan BelajarAbstract
Abstrak
Pembelajaran sejarah di sekolah masih sering berlangsung dengan metode konvensional. Guru menjadi pusat informasi dan peserta didik adalah pendengarnya. Kondisi pembelajaran tersebut menyebabkan rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, padahal keaktifan belajar merupakan salah satu indikator penting dalam tercapainya hasil belajar yang optimal. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah “apakah penerapan metode gallery walk mampu meningkatkan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas X?.” Metode gallery walk dipilih karena diyakini mampu mendorong keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest, dimana keaktifan belajar diukur sebelum dan sesudah penerapan metode gallery walk dengan menggunakan angket dan lembar obsrvasi. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling, 35 peserta didik kelas X-7 SMAN 17 Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan keaktifan belajar peserta didik setelah diterapkannya metode gallery walk . Hal ini terlihat dari hasil uji peered sample t-test yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, nilai rata-rata N-gain sebesar 0,57 yang termasuk dalam kategori sedang, serta hasil uji regresi linier sederhana yang mendapatkan hasil 60,5%. Dengan demikian, penerapan metode gallery walk terbukti berpengaruh dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran sejarah.
Kata Kunci : Pembelajaran Sejarah, Gallery Walk, Keaktifan Belajar
Abstrak
Pembelajaran sejarah di sekolah masih sering berlangsung dengan metode konvensional. Guru menjadi pusat informasi dan siswa menjadi pendengar. Kondisi pembelajaran ini menyebabkan rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, padahal keaktifan belajar merupakan indikator penting dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah 'apakah penerapan metode gallery walk mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X?'. Metode gallery walk dipilih karena diyakini mampu mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest, di mana keaktifan belajar diukur sebelum dan sesudah penerapan metode gallery walk menggunakan kuesioner. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling, sebanyak 35 siswa kelas X-7 SMAN 17 Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa yang signifikan setelah penerapan metode gallery walk. Hal ini terlihat dari hasil uji t sampel berpasangan yang menunjukkan nilai signifikansi <0,05, nilai rata-rata N-gain sebesar 0,57 yang termasuk dalam kategori sedang, dan hasil uji regresi linier sederhana yang mendapatkan nilai 60,5%. Dengan demikian, penerapan metode gallery walk terbukti berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah.
Kata Kunci : Pembelajaran Sejarah, Gallery Walk, Partisipasi Aktif dalam Pembelajaran
Downloads
References
Amin, & Sumendap, L. Y. (2022). 164 Model Pembelajaran. Penerbit LPMM Universitas 45 Bekasi.
Anis, M. Z. A. (2016). Sejarah, Kesadaran dan Pupusnya Identitas Nasional.
Eman Nataliano Busa. (2023). Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Keaktifan Peserta Didik Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 2(2), 114–122.
Fatmawati, L., & Annisa, M. (2024). Penerapan Model Problem Based Learning dan SAVI Berbasis STEM untuk Meningkatkan Aktivitas, Hasil Belajar dan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas V. JOTE: Journal On Teacher Education, 6(1), 85–95.
Haverkamp, B. F., Wiersma, R., Vertessen, K., van Ewijk, H., Oosterlaan, J., & Hartman, E. (2020). Effects of physical activity interventions on cognitive outcomes and academic performance in adolescents and young adults: A meta-analysis. Journal of Sports Sciences, 38(23), 2637–2660.
Khairani, E. U., Dinata, S. A., Saputra, D., & Ismawantu, A. N. (2024). Analisis Faktor – Faktor Penyebab Rendahnya Keaktifan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran. 7(1), 139–147.
Kurniawati, Y., Ngadimin, & Farhan, A. (2017). Hubungan Keaktifan Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika, 2(2), 243–246.
Mahfiroh. (2022). Meningkatkan Kualitas Siswa dengan Cara Pembelajaran Efektif. Penerbit Mutiara Aksara.
Purni, T. (2023). Pentingnya Pendidikan Sejarah Sebagai Penguat Pendidikan Yang Berkarakter. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah, 2(1), 190–197.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Repulik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekretariat Negara.
Rosita, Safitri, R. D., Suwarma, D. M., Myassaroh, I., & Jenuri. (2017). Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 10(03), 238–247.
Sasmita, S. (2024). Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA Negeri 22 Makassar. 6(20), 509–521.
Setyosari, P. (2017). Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran) Kajian dan Riset dalam Teknologi Pembelajaran, 1(5), 20–30.
Silberman, M. L. (2014). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Nuansa Cendekia.
Sudjana, N. (2019). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Rosdakarya.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Supriatna, N. (2019). Pengembangan Kreativitas Imajinatif Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran Sejarah. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 2(2), 73.
Tam, K. Y. Y. (2024). People are increasingly bored in our digital age. Communications Psychology, 1–9.
Tresa, Sulistyarini, & Firmansyah, H. (2024). Analisi Minat Belajar pada Materi Sejarah Indonesia Terhadap Peserta Didik di Kels X TKJ SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. 24(7), 28–42.
Wilson, A. D., & Golonka, S. (2013). Embodied Cognition is Not What you Think it is. Frontiers in Psychology, 4(February), 1–13.
Wiyanarti, E. (2010). Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pengembangan Sejarah. UPI.
Yuliana, C., Musadad, A. A., & Bachri, S. (2017). Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dan Course Review Horay. Jurnal Candi, 15(1), 45–61.
Zulqarnain, Al-Faruq, M. S. S., & Sukatin. (2021). Psikologi Pendidikan. Penerbit Deepublish.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract views: 51
,
PDF Downloads: 35