SKANDAL HOMOSEKSUAL (ZEDENSCHANDAAL) DI SURABAYA TAHUN 1936-1939
HOMOSEXUAL SCANDAL (ZEDENSCHANDAAL) IN SURABAYA, 1936-1939
Abstract
Abstrak
Homoseksual adalah istilah untuk mendiskripsikan kecenderungan umum dalam hubungan seksual dengan
individu lain yang berjenis kelamin sama. Dalam penelitian ini sekitar tahun 1936 hingga 1939 tepatnya di Surabaya,
terjadi skandal homoseksual yang melibatkan pejabat pemerintahan Hindia Belanda. skandal homoseksual ini dinamai
oleh media Hindia Belanda dengan sebutan “Zedenschandaal”. Polemik Zedenschandaal selain mengandung unsur
homoseksualitas, divalidasi oleh media dan pengadilan setempat terdapat praktek perdangangan manusia dan pedofilia di
dalamnya. Dari permasalahan tersebut akhirnya pemerintah kolonial memutuskan untuk membuat satu departemen
khusus di kepolisian colonial, yang dinamakan “Zedenpolitie” guna menyelesaikan permasalahan Zedenschandaal yang
terjadi di Surabaya dan kota-kota di Hindia Belanda.
Penelitian ini membahas mengenai (1) Bagaimana terjadinya peristiwa Zedenschandaal di Surabaya tahun 1936
1939 (2) Bagaimana tindakan pemerintah terhadap kasus Zedenschandaal di Surabaya tahun 1936-1939. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni proses heuristik yakni pengumpulan
sumber dari Delpher,KITLV dan UvA. Tahap kedua yaitu kritik sumber yakni melakukan pengujian dan verifikasi sumber
yang didapat. Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu menafsirkan data yang sudah diperoleh dan telah melewati proses
verifikasi. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu penulisan hasil penelitian sejarah secara kronologis dan analitis
sesuai tema penelitian. Dari beberapa tahapan tersebut menghasilkan penelitian, bahwa peristiwa Zedenschandaal
memicu pemerintah kolonial untuk mengesahkan undang-undang anti homoseksualitas di Kawasan Hindia Belanda,
undang-undang anti homoseksual disahkan dengan pertimbangan untuk menghindari stigma buruk terhadap wajah negara
kolonial dan untuk mencegah kasus kejahatan lain seperti perdagangan manusia dan pedofolia. Praktis setelah
disahkannya regulasi yang baru pemerintah kolonial secara resmi melakukan pembersihan dibawah departemen
kepolisian yang mereka beri nama “Zedenpolitie. Tercatat selama periode pembersihan terhitung sejak bulan Desember
tahun 1938 sampai tahun 1939 setidaknya ada 223 pria diseluruh Hindia Belanda ditahan secara preventif. Data menctatat
sebagaian besar pelaku merupakan warga negara Eropa termasuk 3 orang polisi, namun diantara warga Eropa ada juga
daftar tahanan yang berbangsaan Hindia Belanda, 6 kelompok pendudu asia (1 orang Armenia, 4 orang Tionghoa dan 1
orang Arab). Dalam masa pembersihan mereka yang ditangkap dijatuhi hukuman berupa pidana, hukuman tersebut berisar
antara 2 bulan sampai 2 tahun masa tahanan.
Kata Kunci : Homoseksual, Zedenschandaal, Zedenpolitie
Abstract
Homosexuality is a term used to describe the general tendency of engaging in sexual relations with individuals
of the same sex. This study focuses on the period between 1936 and 1939 in Surabaya, during which a major homosexual
scandal involving officials of the Dutch East Indies government occurred. The scandal was referred to by the Dutch
colonial media as the “Zedenschandaal.” Beyond its homosexual aspects, media reports and local court documents also
revealed elements of human trafficking and pedophilia within the case. Consequently, the colonial government established
a special police department known as the “Zedenpolitie” (Morality Police) to handle the Zedenschandaal case in
Surabaya and other cities across the Dutch East Indies.
This research aims to examine: (1) how the Zedenschandaal incident occurred in Surabaya between 1936 and
1939, and (2) how the colonial government responded to the case. The study employs a historical research method
consisting of four stages: (1) heuristics, or the collection of sources from the Delpher, KITLV, and UvA archives; (2)
source criticism, involving the verification and evaluation of collected materials; (3) interpretation, which entails
analyzing and contextualizing verified data; and (4) historiography, the chronological and analytical writing of historical
findings.The findings indicate that the Zedenschandaal prompted the colonial government to enact an anti-homosexuality
law across the Dutch East Indies. The regulation was justified as a means to protect the public image of the colonial
administration and to prevent further criminal activities such as human trafficking and pedophilia. Following the
implementation of the new regulation, the government launched a large-scale moral cleansing operation under the
supervision of the Zedenpolitie. Records show that between December 1938 and 1939, at least 223 men across the Dutch
East Indies were detained preventively. Most detainees were of European descent, including three police officers, while
others consisted of local and Asian individuals—specifically one Armenian, four Chinese, and one Arab. Those arrested
were sentenced to prison terms ranging from two months to two years.
Keywords: Homosexuality, Zedenschandaal, Zedenpolitie
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract views: 3
,
PDF Downloads: 0