PERKEMBANGAN AGROWISATA PERKEBUNAN TEH WONOSARI TAHUN 1994-2010

  • RATNA KARTIKA

Abstract

ABSTRAK

                Teh merupakan komoditi ekspor non migas yang menguntungkan Indonesia. Sejak tahun 1990an produksi teh di Indonesia mengalami penurunan. Pihak PTPN XII (Persero) mencoba meningkatkan pendapatan perkebunan dengan membuka perkebunan sebagai objek wisata. Perkebunan teh Wonosari resmi dibuka sebagai agrowisata pada Agustus 1994. Perkebunan ini menggunakan konsep agrowisata yaitu memanfaatkan keindahan alam sebagai daya tarik wisata. Pembukaan agrowisata perkebunan teh Wonosari sejalan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tentang Kepariwisataan tahun 1900 dan kebijakan Visit Indonesia Year 1991 Menteri Pariwisata, Telekomunikasi dan Pos Joop Ave. Selain kebijakan-kebijakan tersebut, keberhasilan PTPN VIII (Persero) membuka agrowisata perkebunan teh Gunung Mas di Jawa barat mempengaruhi PTPN XII (Persero) untuk membuka perkebunan teh Wonosari sebagai agrowisata.

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah 1) Apa latar belakang perkebunan teh Wonosari dibuka sebagai agrowisata tahun 1994; 2) Bagaimana perkembangan agrowisata perkebunan teh Wonosari tahun 1994-2010; 3) Bagaimana dampak sosial-ekonomi agrowisata perkebunan teh Wonosari terhadap masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Langkah di metode penelitian ini adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber berupa arsip agrowisata dan sumber lisan berupa wawancara dengan karyawan PTPN XII (Persero) dan penduduk sekitar agrowisata, kritik yaitu tahap untuk memilih sumber-sumber yang telah ditemukan, interpretasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ditemukan berbagai sumber baik primer maupun sekunder, historiografi yaitu tahap penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan dengan penulisan sejarah yang benar.

                Agrowisata perkebunan teh Wonosari bertujuan mendapatkan laba dan memanfaatkan peningkatan usaha pariwisata di Indonesia. Perkembangan agrowisata perkebunan teh Wonosari dibedakan menjadi tiga fase yaitu fase awal tahun 1994-1996, fase tengah 1997-2001 dan fase akhir 2002-2010. Agrowisata perkebunan teh Wonosari memberikan dampak sosial- ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Agrowisata perkebunan teh Wonosari dapat menyerap tenaga kerja namun usaha produksi lebih dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar sebagai pemetik teh. Pendapatan pedagang makanan bertambah jika hari libur menjadi salah satu dampak ekonomi yang dirasakan oleh penduduk sekitar. Selain itu, agrowisata perkebunan teh Wonosari juga menyumbangkan pendapatan asli daerah bagi kabupaten Malang.

Kata Kunci: Perkebunan Teh Wonosari, Perkembangan, Dampak

Published
2014-07-02
Abstract Views: 205
PDF Downloads: 2101