PEMBANGUNAN DAN PENGARUH WADUK PACAL TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 1927-2000

  • ROFQY IZAN NASRULLOH

Abstract

ABSTRAK

   Pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam melakukan pembangunan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari tanah jajahan. Pembangunan dilaksanakan untuk kepentingan pemerintah Hindia Belanda, meskipun rakyat memperoleh sedikit dampak positif akibat pembangunan. Waduk Pacal dibangun atas dasar kegagalan panen secara terus menurus yang puncaknya pada awal abad ke-19. Minimnya pendapatan pemerintah Hindia Belanda menyebabkan timbul ide maupun trobosan untuk menanggulangi gagal panen di Bojonegoro dengan hemat biaya dan langkah yang efisien. Pembangunan Waduk Pacal di Desa Kedung Sumber Kecamatan Temayang dinilai merupakan ide yang cukup baik dari pemerintah Hindia Belanda. Selain itu pada perkembangannya Waduk Pacal sering kali belum di ketahui peranannya oleh masyarakat Kabupaten Bojonegoro sendiri.

                Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu 1).Apakah latarbelakang pemerintah kolonial Hindia Belanda membangun Waduk Pacal di Desa Kedung Sumber Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro tahun 1927, 2).Apakah dampak Waduk Pacal bagi pertanian masyarakat Kabupaten Bojonegoro pada tahun 1933-2000. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Waduk pacal terhadap masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik pada skripsi ini peneliti melakukan penelusuran sumber berupa arsip Hindia Belanda pada bidang irigasi dan pertanian, buku-buku yang berisi tentang bidang pengairan, perkembangan ekonomi, artikel, skripsi dan jurnal yang relevan.

                Hasil pengkajian dari penelitian ini, berhasil diperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama : Pemerintah Hindia Belanda membangunan Waduk Pacal di Desa Kedung Sumber Kecamatan Temayang karena dilihat kondisi geografis Kecamatan Temayang lebih tinggi daripada daerah Bojonegoro lainnya. Kondisi itu mempermudah aliran air Waduk Pacal untuk mengalir ke berbagai daerah di Bojonegoro. Pembangunan Waduk Pacal hanya cukup melakukan pembendungan pada titik-titik tertentu pada kawasan pegunungan di daerah Kedung Sumber Kecamatan Temayang, sehingga air akan sendirinya terbentuk suatu waduk. Oleh sebab itu, pemerintah Hindia Belanda hanya memerlukan sedikit biaya serta tenaga kerja yang di butuhkan dalam pembangunan ini. Kedua : Daerah aliran air menjangkau 35 % dari seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro. Peranan irigasi aliran air Waduk Pacal menyumbang 35%  produktivitas pertanian masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Maka, Waduk Pacal ikut berperan bagi kemajuan bidang pertanian yang menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat. Sehingga terjadi perubahan gaya hidup masyarakat Bojonegoro yang dahulu tradisional secara lambat laun mengalami perubahan dengan modernitas.

Kata Kunci : Waduk, Irigasi, Pertanian.

Published
2014-07-02
Abstract Views: 130
PDF Downloads: 342