SENI SANDUR RONGGO BUDOYO TAHUN 1990-2014

  • NOFI MARTA HERFIDIYANTI

Abstract

ABSTRAK

                Sandur Ronggo Budoyo merupakan satu-satunya kelompok Sandur yang ada di Kabupaten Tuban yang masih mempertahankan keaslian seni Sandur Tuban di tengah era modern. Sandur Ronggo Budoyo berperan penting dalam upaya pelestarian kesenian Sandur ketika arus deras pengaruh kebudayaan modern lebih mendominasi. Sandur Ronggo Budoyo kenyataannya masih tetap dipertahankan oleh masyarakatnya melalui proses regenerasi, Sandur Ronggo Budoyo berusaha tetap bertahan dengan menonjolkan ciri dan keistimewaannya sendiri.

Masalah dalam penelitian ini adalah (1) latar belakang lahirnya kesenian Sandur di Kabupaten Tuban; (2) perkembangan Sandur Ronggo Budoyo Dusun Randu Pokak Desa Prunggahan Kulon Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban tahun 1990-2014; (3) makna simbolis dan nilai moral seni Sandur Ronggo Budoyo di Dusun Randu Pokak Desa Prunggahan Kulon Kabupaten Tuban. Metode penelitian sejarah menggunakan metode penelitian sejarah lisan, diantaranya tahap Heuristik meliputi kegiatan getting ready, interviewing, transcribing. Sedangkan tahap kritik menekankan pada teknik auditing, interpretasi pada tahap editing, dan selanjutnya tahap Historiografi pada tahap finishing touches.

Hasil penelitian menunjukkan latar belakang lahirnya kesenian Sandur di Kabupaten Tuban. Lahirnya seni Sandur berawal dari anak-anak gembala yang sedang menggembalakan hewan ternaknya, saat menggembala anak-anak tersebut bermain-main (dolanan) dan menari sambil menunggu hewan ternaknya mencari makan sendiri. Dalam dolanan (permainan), masing-masing anak memerankan sebuah karakter tokoh. Adegan yang mereka mainkan dalam dolanan meng-gambarkan sifat, perilaku dan kehidupan manusia. Dusun Randu Pokak Desa Prunggahan Kulon sebagai tempat berkembangnya kesenian Sandur Ronggo Budoyo dari tahun 1990-2014. Perkembangannya (1) Perubahan nama kelompok awalnya bernama Sandur Randu Pokak menjadi Sandur Ronggo Budoyo; (2) lama waktu pementasan dimulai pukul 20.00-04.00 WIB sampai waktu untuk pementasan dipersingkat menjadi 1-3 jam saja; (3) sering tanggapan sendiri setiap malam minggu untuk pementasan mandiri; (4) tata rias dan busana yang awalnya sederhana apa adanya menjadi lebih menarik dengan aksesoris dan alat-alat make up yang lebih modern; (5) awalnya hanya pementasan di lapangan, sekarang pementasan bisa dilakukan di atas panggung. Serangkaian adegan Sandur Ronggo Budoyo yang ditampilkan memiliki makna yang terkandung didalamnya. Adegan kesenian Sandur Ronggo Budoyo adalah wujud rasa syukur dan nilai-nilai kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terkandung diantaranya nilai keindahan, nilai kepercayaan, nilai kebersamaan, nilai religius dan nilai moral.

 

Kata kunci: Seni Sandur, Ronggo Budoyo, Tuban

Published
2014-07-22
Abstract Views: 219
PDF Downloads: 156