PERAN POLITIK NU TAHUN 1952-1955

  • ABDUL MUNDLIR

Abstract

Abstrak

                 Nahdlatul Ulama (NU), adalah organisasi sosial keagamaan (Jam’iyah) terbesar di Indonesia. Awal kelahiran NU sendiri tidak dapat dilepaskan dari kehadiran dua faktor utama, yakni realitas ke-Islaman dan realitas ke-Indonesia-an. Realitas ke-Islaman NU lahir sebagai suatu wadah bergabungnya para Ulama dalam memperjuangkan tradisi pemahaman dan pengalaman ajaran Islam yang sesuai dengan kultur Indonesia.

   Untuk mengetahui lebih jauh mengenai perjalanan dan peran  NU pada tahun 1952-1955 baik dalam bidang politik maupun sosial keagamaan, penulis melakukan serangkaian tahapan penelitian guna mendapatkan hasil deskriptif. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: apa latar belakang perpindahan NU dari Ormas ke Partai Politik dan peran politik NU pada tahun 1952-1955?

                Penelitian tentang NU yang selama ini ada hanya membahas aspek secara umum, maka dengan penelitian ini kami berusaha membahas secara spesifik. Hal ini tentunya dapat mengubah persepsi publik yang memandang kajian tentang NU yang selama ini ada hanya membahas kulit luarnya saja, sehingga kurang bisa menggali subtansi dari tujuan  penelitian serta belum bias menjawab rumusan masalah secara holistik.

   Kiprah politik Nahdlatul Ulama pada era 1952-1955 cenderung memposisikan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi umat Islam, khususnya kaum pesantren. Dengan demikian banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pengurus PBNU agar memenangkan partai NU, dan hasilnya pun nyata bahwa partai NU memperoleh suara yang jauh dari prakiraan dari tim sukses partai NU sendiri. yakni menduduki peringkat ketiga dibawah PNI dan Masyumi. Partai NU mendapatkan suara 6.689.333 (18,47 persen dengan 91 kursi).

 Kata kunci: Politik, NU

Published
2014-08-22
Abstract Views: 132
PDF Downloads: 471