Ketidakhadiran Pemimpin Perempuan di Forum Komunikasi Mahasiswa Bojonegoro Universitas Negeri Surabaya dalam Persepsi Pengurus dan Anggota

The Absence of Women Leaders at the Bojonegoro Student Communication Forum, Surabaya State University in the Perceptions of Management and Members

Penulis

  • Charisa Candra Selvia Universitas Negeri Surabaya
  • Oksiana Jatiningsih Unesa

Kata Kunci:

Keywords: Perceptions, Absence of Women Leaders, Inhibitors.

Abstrak

FKMB Unesa adalah Organisasi Mahasiswa Daerah dari Bojonegoro di Unesa. Sejak terbentuknya, belum ada perempuan yang berada ditampuk kepemimpinan tertinggi dalam struktur organisasi yaitu ketua umum. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: (1) Bagaimana persepsi pengurus dan anggota FKMB Unesa terhadap ketidakhadiran perempuan menjadi pemimpin. (2) Apa faktor penghambat terpilihnya perempuan sebagai pemimpin di FKMB Unesa? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Feminisme Liberal Rosmarie Putnam Tong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif naratif. Data dari penelitian diperoleh dari hasil wawancara bersama tujuh pengurus dan dua anggota, focus froup discussions (fgd) bersama 10 pengurus dan dua anggota, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian adalah pengurus dan anggota FKMB Unesa periode 2022/2023. Pada umumnya, informan berpandangan bahwa perempuan tidak cocok menjadi ketua umum di FKMB Unesa karena perempuan emosianal, perempuan tidak ditakdirkan menjadi pemimpin, terhambat oleh jarak dan waktu, tidak berwibawa, tidak cocok sebagai top leader, dan tidak fleksibel menjadi pemimpin. Sementara perempuan sendiri juga merasa tidak mampu menjalankan peran sebagai pemimpin. Sebagaimana dalam teori Feminisme Liberal, faktor penghambat hadirnya pemimpin perempuan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dapat dikemukakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang berbeda, peluang perempuan untuk menjadi pemimpin tidak sebesar peluang laki-laki. Ketidakhadiran perempuan sebagai pemimpin disebabkan oleh kedua faktor penghambat yang saling menguatkan, sehingga perempuan akan semakin jauh dari peluang menjadi pemimpin. Kekuatan perubahan dapat terjadi ketika kedua faktor sama-sama ingin mendobrak, baik laki-laki maupun perempuan bisa saling mendukung untuk menggerus budaya patriarki yang mengakar pada organisasi.

Kata Kunci: Persepsi, Ketidakhadiran Pemimpin Perempuan,  Penghambat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2023-05-12

Cara Mengutip

Selvia, C. C., & Jatiningsih, O. (2023). Ketidakhadiran Pemimpin Perempuan di Forum Komunikasi Mahasiswa Bojonegoro Universitas Negeri Surabaya dalam Persepsi Pengurus dan Anggota: The Absence of Women Leaders at the Bojonegoro Student Communication Forum, Surabaya State University in the Perceptions of Management and Members. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 11(2), 601–617. Diambil dari https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/51831
Abstract views: 190 , PDF Downloads: 217