PERAN ISTRI SEBAGAI PEKERJA BAKAL PECI DALAM MEMBANGUN KETAHANAN KELUARGA DI DESA WARUK KECAMATAN KARANGBINANGUN KABUPATEN LAMONGAN
DOI:
https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n4.p799%20-%20814Kata Kunci:
Pekerja Bakal Peci, Istri, Ketahanan Keluarga, Sosial BudayaAbstrak
Abstrak
Ketahanan keluarga yang melibatkan peran istri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti durasi situasi yang sulit dihadapi, tahapan perkembangan keluarga, sumber dukungan internal eksternal dan komitmen. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran istri sebagai pekerja bakal peci dalam membangun ketahanan keluarga. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu peran istri sebagai pekerja bakal peci dalam membangun ketahanan keluarga dari aspek ketahanan sosial-budaya. Lokasi penelitian ini di Desa Waruk, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria pekerja bakal peci bekerja di luar rumah, dengan durasi jam kerja > 48 jam perminggu, serta sumbangan pendapatan tinggi yaitu pendapatan istri >50%, serta aktif mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat dan didapat enam subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman melalui empat tahapan dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data disandingkan dengan teori fungsionalisme struktural Robert K. Merton. Terdapat tujuh cara yang dilakukan dalam membangun ketahanan keluarga yaitu: 1) mengatur waktu, 2) manajemen diri, 3) melakukan skala prioritas, 4) berkolaborasi, 5) menjalin hubungan baik, 6) mengikuti kegiatan PKK, 7) memperkuat pemahaman agama. Hasil penelitian menunjukkan equilibrium (keseimbangan) dalam keluarga akan tercapai jika peran dijalankan dengan baik oleh pemegang peran. Namun, dalam hal ini ada faktor lain yaitu nilai yang dianut oleh istri yang bekerja sebagai bakal peci yaitu nilai nrimo dan sabar yang kemudian hal tersebut menjadi dorongan internal yang membentuk perilaku dan keputusan subjek penelitian ikhlas dalam menjalankan dualism peran. Hal tersebut menjadi kunci terbentuknya ketahanan keluarga.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Abstract views: 66
,
PDF Downloads: 86


