Solidaritas Sosial Antarumat Beragama (Studi Kasus Pada RW 1 dan RW 2 Kelurahan Babatan Kota Surabaya)

Abstrak

Penelitian ini ditulis bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme solidaritas sosial antarumat beragama yang terjadi di masyarakat RW I dan RW II Kelurahan Babatan Surabaya atau yang dikenal dengan kampung Babatan. Solidaritas sosial di antara mereka terjalin dengan baik meskipun masyarakatnya memiliki perbedaan agama. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data model Miles dan Huberman digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan ialah teori solidaritas sosial milik Emile Durkheim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme munculnya solidaritas sosial pada masyarakat yang multi agama di kampung Babatan terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama, diawali degan adanya kesadaran masyarakat kampung Babatan akan perbedaan agama yang ada di anatara mereka. Tahap kedua, kesadaran akan perbedaan agama yang ada membuat mereka waspada untuk mencegah gesekan terutamanya konflik yang kemungkinan dapat terjadi. Berangkat juga dari pengalaman masyarakat kampung Babatan sebelumnya, pernah terjadi gesekan kecil antarumat beragama di antara mereka. Oleh karena itu, masyarakatnya berupaya mengembangkan toleransi untuk mencegah hal-hal tersebut. Tahap ketiga, dampak dari proses dalam mengembangkan toleransi maka perlu dibangun suatu alat untuk mengintegrasi masyarakat di kampung Babatan yakni dengan adanya kepemilikan nenek moyang bersama kampung Babatan, tradisi sedekah bumi, simbol kampung Babatan, dan slogan kampung Babatan. Masyarakat kampung Babatan dalam proses mengembangkan toleransinya memunculkan solidaritas sosial dengan tipe solidaritas organik.