IDENTIFIKASI SISWA DISLEKSIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI INKLUSI SURABAYA TIMUR

  • ACHMAD FATONI
  • IMA KURROTUN AININ

Abstract

Abstrak: Terdapat 52 sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di Kota Surabaya. Di setiap sekolah tersebut terdapat siswa disleksia. Namun, siswa disleksia tersebut belum terdata dengan baik. Hal ini juga terjadi pada 12 SDN Inklusi di Kota Surabaya bagian Timur. Siswa disleksia perlu diidentifikasi sejak dini. Maka diperlukan alat identifikasi yang sesuai dan mudah digunakan. Dalam hal ini, alat identifikasi diadaptasi dari Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) dimanfaatkan untuk mengidentifikasi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi siswa yang beresiko mengalami disleksia SDN Inklusi Kota Surabaya bagian Timur. Pendekatan kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Populasi berjumlah 12 SDN Inklusi. Sampel menggunakan teknik random sampling ditetapkan sebanyak 7 SDN Inklusi. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner dan wawancara, teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan rumus prosentase (P= n/f x 100 %).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 SDN Inklusi Kota Surabaya bagian Timur sejumlah 140 siswa yang terjaring melalui proses screening dan sebanyak 52 siswa yang beresiko mengalami disleksia jadi sebesar 37 %. Simpulan penelitian bahwa, siswa yang beresiko mengalami disleksia di SDN Inklusi Kota Surabaya bagian Timur dapat teridentifikasi.

Kata Kunci = Identifikasi, Siswa Disleksia, SDN Inklusi Surabaya.
Published
2019-07-05
Section
Articles
Abstract Views: 436
PDF Downloads: 573