PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERJALAN MANDIRI SISWA TUNANETRA

Abstract

Keterampilan berjalan mandiri bagi siswa tunanetra dalam proses interaksi dan partisipasi dalam lingkungan sekitar, perlu proses belajar dan memperoleh pengalaman nyata. Problem-based learning (PBL) memiliki manfaat signifikan, termasuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri. PBL mendorong penerapan pengetahuan dalam situasi nyata, meningkatkan keterampilan praktis dan relevansi pembelajaran. Penelitian ini fokus pada pengembangan keterampilan orientasi dan mobilitas (O&M) pada kemampuan berjalan siswa tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas PBL dalam meningkatkan keterampilan berjalan mandiri pada siswa tunanetra. Metode penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dan pendekatan one group pretest- posttest, mengukur dampak PBL terhadap mobilitas mandiri tujuh siswa. Data dikumpulkan melalui tes praktik yang menilai tiga aspek utama: penggunaan tongkat, orientasi dan navigasi, serta keselamatan berjalan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Rank menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,018, yang lebih rendah dari ambang batas ? = 0,05, menandakan perbedaan yang bermakna antara skor pre-test dan post-test setelah penerapan PBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berjalan mandiri siswa tunanetra dengan melibatkan mereka dalam pemecahan masalah dan aktivitas berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam tugas navigasi sehari-hari. Implikasi penelitian ini menyimpulkan bahwa PBL efektif secara akademis dan praktis seperti pelatihan mobilitas, dengan penerapan sebagai kurikulum pendidikan khusus.

Kata Kunci: PBL, Berjalan Mandiri, Tunanetra.