PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK PENDIDIKAN SEKSUAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA
Abstract
Abstrak
Pendidikan seksual sangat penting bagi anak tunagrahita karena dapat memenuhi kebutuhan kesehatan seksual, meningkatkan pemahaman dan keterampilan serta menumbuhkan lingkungan yang aman untuk mengekspresikan kebutuhan seksual. Namun, hambatan kognitif yang dimiliki oleh anak tunagrahita berdampak pada kemampuan anak untuk berpikir, memahami dan mengingat informasi serta kesulitan dalam mempelajari hal yang bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis augmented reality untuk mengajarkan konsep perbedaan laki-laki dan perempuan bagi anak tunagrahita. Penelitian ini menggunakan jenis research and development (R&D) dengan model ADDIE pada tahap analisis, desain, dan pengembangan, serta pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrumen pengumpulan data berupa angket, dengan subjek penelitian meliputi ahli materi, ahli media, dan praktisi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif melalui perhitungan mean. Hasil validasi ahli materi menunjukkan persentase sebesar 78% dengan kategori layak, ahli media sebesar 75% dengan kategori layak, dan praktisi sebesar 81% dengan kategori layak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis augmented reality layak digunakan bagi anak tunagrahita. Implikasi hasil penelitian ini yaitu memudahkan penyampaian materi secara konkrit dan interaktif, membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mendorong pembelajaran berbasis pengalaman.
Kata kunci: anak tunagrahita, augmented reality, pendidikan seksual
Abstract
Sex education is very important for children with intellectual disabilities because it can meet their sexual health needs, improve their understanding and skills, and foster a safe environment for expressing their sexual needs. However, the cognitive barriers faced by children with intellectual disabilities impact their ability to think, understand, and remember information, as well as their difficulty in learning abstract concepts. This study aims to develop augmented reality-based learning media to teach concepts of male and female differences to children with intellectual disabilities. This study uses a research and development (R&D) approach with the ADDIE model at the analysis, design, and development stages, as well as a descriptive quantitative approach. The data collection instrument consists of a questionnaire, with research subjects including subject matter experts, media experts, and practitioners. Data analysis techniques use descriptive statistical analysis through mean calculations. The results of the subject matter expert validation showed a percentage of 78% in the acceptable category, media experts at 75% in the acceptable category, and practitioners at 81% in the acceptable category. The results of this study indicate that augmented reality-based learning media is suitable for use with children with intellectual disabilities. The implications of this research are that it facilitates the delivery of material in a concrete and interactive manner, makes learning more enjoyable, and encourages experience-based learning.
Keywords: intellectual disabilites, augmented reality, sexual education
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

