PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN KETABANG I SURABAYA

  • Sulistiawati - Jurusan PGSD FIP UNESA

Abstract

Abstrak: Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional pemerintah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas awal di SD dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih berpandangan secara holistik serta berperilaku dan berpikir konkret. Mereka belum terbiasa dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang dapat diobservasi. Maka dari itu guru perlu merancang sebuah mendia pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan pengalaman keseharian siswa. Dari gambaran pelaksanaan kegiatan di atas, akan muncul permasalahan pada diri siswa apabila tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep tidak terjadi secara utuh. Melihat kondisi di lapangan yaitu di SDN Ketabang I Surabaya tempat peneliti bertugas, guru dalam menerapkan model –model pembelajaran masih belum maksimal. Peneliti sebagai guru kelas I dalam melaksanakan proses pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga membuat siswa kurang aktif dan suasana belajar kurang menyenangkan akibatnya hasil nilai rata-rata ulangan harian khususnya pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan masih belum mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekskripsikan penerapan media benda konkret, peningkatan hasil belajar siswa, serta kendala yang muncul dalam penerapan media benda konkret tema lingkungan pada siswa kelas II SDN Ketabang I Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan. Metode pengambilan data yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pelaksanaan pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 69 % dengan rata-rata 2,2 (kategori “baik”), aktivitas siswa sebesar sebesar 67,2 % dengan rata-rata 21,5 dengan (kategori “baik”), ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika sebesar 62,9 % dan ketuntasan pemahaman IPS sebesar 70,4 % . Sedangkan hasil pelaksanaan pada siklus II adalah presentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,6% dengan rata-rata 2,9 (kategori”sangat baik”), aktivitas siswa meningkat menjadi 89 % dengan rata-rata 3,6 (kategori”sangat baik”),  ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika 88% dan IPS 92,5%, sehingga pemahaman Matematika dan IPS  masing-masing telah melebihi indikator keberhasilan pembelajaran yang ditentukan yaitu 80%

 

Kata kunci : Media Benda Konkret, Tematik ,  Hasil Belajar

Abstract: To achieve the government's goal of Education organized the improvements to education quality in various types and levels. But the facts on the ground has not shown satisfactory results. The implementation of thematic learning at SBC for elementary grade students beginning in academic justified, because students at that age still believes in a holistic manner and behave and think concretely. They are unfamiliar with specialized and abstract thinking. Their daily experience supports the objects and real phenomena that can be observed. Therefore teachers need to design a Mendia learning more interesting and appropriate to students' everyday experiences. From the description of the implementation of the above activities, problems will appear on the student if the level of students' understanding of a concept is not the case in full. Seeing the conditions in the field at the SDN Ketabang I Surabaya where investigators served, teachers in applying learning models are not maximized. Researchers as a classroom teacher in implementing the learning process I still use a lot of the lecture method, thus making the students less active and less enjoyable learning atmosphere consequently yield average daily tests particularly in mathematics and social studies learning environment theme has yet to reach KKM. The purpose of this study was to mendekskripsikan concrete application of media objects, improving student learning outcomes, as well as the obstacles that arise in the application of environmental themes media concrete object in class II SDN Ketabang I Surabaya. Type of research is Classroom Action Research (CAR). This study aims to improve the performance of teachers so as to improve student learning outcomes in mathematics and social studies learning environment theme. Data collection methods used by the researchers is descriptive qualitative and quantitative. The results of the implementation of the first cycle the percentage of all teachers by 69% with an average of 2.2 (the category of "good"), student activity by 67.2% with an average of 21.5 with (the category of "good"), mastery results students' understanding of mathematics by 62.9% and completeness of 70.4% IPS understanding. While the results of the implementation of the second cycle is the percentage of all teachers have increased to 90.6% with an average of 2.9 (the category of "very good"), student activity increased to 89% with an average of 3.6 (the category of "very good" ), mastery students' understanding of mathematics 88% and 92.5% social studies, mathematics and social studies so understanding each indicator has exceeded the prescribed learning success is 80%

Keywords: Media Objects Concrete, Thematic, Learning Outcome

Published
2013-02-28
Section
Articles
Abstract Views: 47
PDF Downloads: 9