Pengembangan e-modul berbasis etnosains legenda menak sopal untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar
Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan kompetensi esensial abad ke21 yang masih belum optimal dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah dasar, terutama karena keterbatasan bahan ajar yang kontekstual dan bermuatan nilai lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul berbasis etnosains yang valid, praktis, dan efektif melalui cerita rakyat Trenggalek Legenda Menak Sopal. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan subjek siswa kelas IVA dan IVB SDN 2 Ngantru. Hasil validasi menyatakan bahwa e-modul tergolong sangat valid dengan persentase ahli materi 84% dan ahli media 97,33%. Uji kepraktisan menunjukkan e-modul sangat praktis berdasarkan respons siswa sebesar 83,33%. Uji keefektifan menunjukkan bahwa e-modul etnosains lebih efektif dalam mengasah berpikir kritis dibandingkan dengan menggunakan bahan ajar konvensional. Hasil uji N-gain kelas eksperimen sebesar 0,7489 (tinggi), sedangkan kelas kontrol 0,3161 (sedang). Perbedaan tersebut signifikan berdasarkan uji independent sample t-test dengan thitung 10.200 > ttabel 1.68195. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis etnosains Legenda Menak Sopal terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa secara efektif.
Downloads
Abstract views: 138
,
PDF Downloads: 208

