Authors

  • Fifi Amilia Sari Putri

DOI:

https://doi.org/10.26740/jtr.v6n2.18882

Abstract

Abstrak: Karya seni budaya adalah suatu kesimpulan dari ide dan kreasi yang diaplikasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya, seperti tata rias pengantin Bali Agung putri. Pada zaman dahulu tata rias ini merupakan tata rias pengantin Bali yang tergolong mewah dan digunakan oleh masyarakat golongan raja atau Triwangsa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Tata rias pakem pengantin Bali Agung putri di Denpasar-Kabupaten Badung, 2) Tata rias modifikasi pengantin Bali Agung putri di Denpasar-Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif; data dikumpulkan dengan menggunakan teknik obeservasi, wawancara dan dokumentasi yang disajikan secara naratif. Teknik pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Tata rias pengantin Bali Agung putri pakem merupakan tata rias pengantin Bali Agung putri yang mewah dan megah, menggunakan paes atau disebut dengan Srinata, gecek, aksesoris yang terbuat dari emas murni 24 karat, dan menggunakan busana(bebet) kain pradah sebagai titik kemewahan pada tata rias ini. Adanya perkembangan jaman dari tahun ke tahun terciptalah tata rias pengantin Bali Agung modifikasi dengan tatanan rambut, wajah, dan busana yang jauh lebih simple namun terlihat elegan dan banyak diminati oleh konsumen. 2) Tata rias Bali Agung modifikasi ini tidak menggunakan paes atau non paes, aksesoris kepala yang terbuat dari perak dan tembaga, busana yang dikenakan termasuk modifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjuk bahwa tata rias pakem pengantin Bali Agung putri hanya boleh dimodifikasi 40% namun pada kenyataan yang ada banyak yang memodifikasi sampai 60% (Endah Setyowati, S.Pd) dan perbedaan antara tata rias Bali Agung putri pakem dan tata rias Bali Agung putri modifikasi sangat terlihat.

Kata Kunci: Tata rias pengantin, Bali Agung Putri pakem, Bali Agung Putri Modifikasi

 

Abstract: The work of art and culture is a conclusion of ideas and creations which are applied and embodied in the form of works, such as Bali Agung Putri Bridal. This kind of makeup used to be Balinese bridal makeup which was assumed as quite luxurious and used by aristocrates or Triwangsa. The study is to describe the traditional and modern of the Bali Agung Putri Bridal. This research uses qualitative descriptive; the data is collected by using observation technique, interview and document which are obtained then processed into data in the form of descriptive narrative. In order to assure the validity of the data, data triangulation method is used. The results of the study conclude that: 1) The traditional of Bali Agung Putri Bridal is classified as corrective and gorgeous, using paes called Srinata, ‘Gecek’, 24K gold accessories, and ‘Bebet’ (a costume made of Pradah fabric) as the essence of the art. With the era development, Modern Bali Agung Putri Bridal has been invented with simpler hairdo, makeup, and costume. The modern one looks modest yet elegant, which draw people’s attention. 2) The Modern of Bali Agung Putri Bridal does not use paes (non paes). Instead, it uses head accesories made of silver and copper. Meanwhile, the costume worn by the bride is the modified one. Eventhough the modern of Bali Agung Putri Bridal should consist only 40% of modification from the traditional of Bali Agung Putri Bridal, but the result of this study shows that the modifications has been made up to 60% (Endah Setyowati, S.Pd) and the difference between both is obvious. 

Keywords: makeup bridal, Traditional of Bali Agung Putri Bridal, Modern of Bali Agung Putri Bridal


Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-04-25

How to Cite

Amilia Sari Putri, F. (2017). Jurnal Tata Rias, 6(2). https://doi.org/10.26740/jtr.v6n2.18882
Abstract views: 298 , PDF Downloads: 510