Profil Penalaran Matematika Siswa SMP Dalam menyelesaikan soal TIMSS Ditinjau Dari Jenis Kelamin

  • Astrie Karina Putri Jurusan Matematika, Universitas Negeri Surabaya
  • Pradnyo Wijayanti Jurusan Matematika, Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Dalam pembelajaran matematiaka, terdapat tiga aspek yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu adalah pemecahan masalah, aspek pemahaman konsep, dan penalaran. Dari ketiga aspek yang telah disebutkan, penalaran adalah salah satu aspek dari tujuan pembelajaran matematika. Dalam TIMSS juga memiliki tiga aspek yang harus dimiliki siswa saat pembelajaran matematika berlangsung, yaitu aspek penerapan (applying), pengetahuan (knowing), dan penalaran (reasoning). Dari situ dapat disimpulkan pentingnya kemampuan penalaran yang harus dimiliki oleh siswa. Kemamapuan penalaran sendiri adalah kemampuan untuk menghubungkan ide yang muncul dalam soal dan menyusunnya dalam suatu argument matematika sehingga dapat menghasilkan prodak berupa jawaban yang bisa di pertanggung jawabkan oleh siswa. Di Indonesia, penalaran matematika dirasa sangat lemah bagi kemampuan anak, hal ini berdasarkan tes yang dilakukan oleh TIMSS. Penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP SHALAHUDDIN MALANG kelas VIIIE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penalaran matematika siswa berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan soal TIMSS sebagai alat ukur dan dilanjutkan dengan wawancara pada subjek yang terpilih. Subjek dalam penelitian ini ada enam orang, dengan rincian satu orang siswa laki-laki berpenalaran tinggi, satu orang siswa laki-laki berpenalaran sedang, satu orang siswa laki-laki berpenalaran rendah, satu orang siswa perempuanĀ  berpenalaran tinggi, satu orang siswa perempuanĀ  berpenalaran sedang, satu orang siswa perempuanĀ  berpenalaran rendah. Dari hasil penelitian yang didapat secara keselurahan, subjek laki-laki lebih detail dalam memberikan informasi dan mengajukan dugaan. Namun sayangnya, subjek laki-laki kurang jelas dalam memberikan kesimpulan, subjek lebih mengarah ke langsung menjawab tanpa memberikan penjelasan tentang apa yang telah dihasilkan. Berbeda dengan subjek perempuan yang tidak terlalu detail dalam memberikan dugaan, subjek perempuan rata-rata hanya memberikan dua opsi jawaban bahkan satu. Tetapi untuk hal memberikan kesimpulan, subjek perempuan lebih detail dan jelas.

Kata Kunci: penalaran, penalaran matematika, jenis kelamin

Published
2019-08-22
Abstract Views: 141
PDF Downloads: 160