ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA

  • NEZA FISCARINA AVINIE

Abstract

Salah satu tujuan utama pembelajaran matematika pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Standar Isi 2006 yakni siswa mampu memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Penelitian-penelitian yang ada kebanyakan meneliti pemecahan masalah dari cara menemukan solusi dari perspektif pemahaman masalah, tetapi hanya sedikit yang meneliti tentang perilaku pemecahan masalah dari perspektif pemahaman masalah. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan perilaku pemecahan masalah pada siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi segiempat kelas VII. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 6 subjek, yaitu 2 subjek berkemampuan matematika tinggi, 2 subjek berkemampuan matematika sedang, dan 2 subjek berkemampuan matematika rendah. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode tes dan wawancara.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi segiempat kelas VII, perilaku subjek berkemampuan matematika tinggi mempunyai kecenderungan membaca ulang soal, menuliskan informasi yang diketahui daripada menuliskan informasi yang ditanyakan, menggunakan konteks masalah, menuliskan jawaban akhir, memberikan penjelasan, serta tidak memberikan alasan pada setiap langkah matematisnya. Perilaku subjek berkemampuan matematika sedang mempunyai kecenderungan tidak menuliskan informasi yang ditanyakan dan yang diketahui, terkadang membaca ulang soal, menggunakan konteks masalah, terkadang menuliskan jawaban akhir, memberikan penjelasan tanpa disertai alasan untuk setiap langkah matematisnya. Perilaku subjek berkemampuan matematika rendah mempunyai kecenderungan membaca ulang soal, tidak menuliskan informasi yang ditanyakan dan yang diketahui, tidak menggunakan konteks masalah, menuliskan jawaban akhir tetapi perhitungan yang dilakukan tidak bermakna karena tidak ada kaitannya dengan masalah (tidak dapat menyelesaikan soal), tidak memberikan penjelasan maupun alasan untuk setiap langkah matematisnya.
Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

Published
2013-08-20
Abstract Views: 41
PDF Downloads: 288