PROFIL PENALARAN PERMASALAHAN ANALOGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DITINJUAU DARI PERBEDAAN GENDER

  • RETNO KUSUMA NINGRUM

Abstract

Tujuan diberikan pelajaran matematika di sekolah seperti yang tercantum dalam Standart Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tingkat SMP antara lain menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (Depdiknas,2006). Berdasarkan pada tujuan tersebut, tampak bahwa penalaran memegang peran penting pada proses–proses dalam pembelajaran matematika. Dalam proses penalaran , setiap siswa baik laki-laki maupun perempuan, memiliki cara yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan memang terdapat perbedaan cara berpikir antara laki-laki dan perempuan (Dagun,2004). Dua aspek penalaran yang terlibat dalam pembelajaran Matematika adalah penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran induktif mencakup generalisasi, penalaran analogi dan sebab akibat (Soekadijo,1991). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salah satu penalaran induktif siswa, yaitu penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan soal permasalahan analogi ditinjau dari perbedaan gender.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan di MTs Negeri Gresik. Subjek penelitian ini adalah empat orang siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013, dengan rincian dua orang siswa laki-laki dan dua orang siswa perempuan yang telah menerima materi sistem persamaan linier satu variabel dan aritmatika sosial. Instrumen penelitian terdiri dari soal tes penalaran permasalahan analogi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal permasalahan analogi tidak ada perbedaan yang signifikan antara subjek laki-laki dan perempuan. Yang berbeda hanyalah kemunculan beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan dalam proses penalaran analogi tersebut.
Kata kunci: Penalaran analogi, permasalahan analogi, perbedaan gender.

Published
2013-08-20
Abstract Views: 125
PDF Downloads: 966