KONJEKTUR SISWA PADA MASALAH ANALOGI KLASIK TERBUKA TOPIK FUNGSI KUADRAT

Authors

  • Malik Abdul Azis Universitas Negeri Surabaya
  • Abdul Haris Rosyidi

DOI:

https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v10n2.p254-265

Abstract

Konjektur merupakan pernyataan yang diperoleh dari informasi yang diketahui dan diyakini kebenarannya,
namun nilai kebenarannya perlu dibuktikan. Konjektur siswa dapat dilihat ketika mereka menyelesaikan
masalah analogi klasik terbuka (AKT). Pada masalah AKT siswa dituntut untuk berpikir kreatif dalam
menduga sifat dari suatu hal tertentu yang belum diketahui sebelumnya menggunakan analogi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan konstruksi konjektur siswa
pada masalah AKT topik fungsi kuadrat. Instrumen pendukung penelitian adalah masalah AKT topik fungsi
kuadrat dan pedoman wawancara. Penelitian dilakukan secara online melalui googleform untuk pengerjaan
tes masalah analogi klasik terbuka dan whatsapp sebagai media untuk wawancara. Subjek penelitian ini
adalah tiga siswa SMA di Surabaya yang dipilih dari 70 siswa yang memiliki alur menjawab masalah AKT
berbeda-beda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan tahapan konstruksi konjektur yaitu : 1)
memahami masalah, 2) mengeksplorasi masalah, 3) merumuskan konjektur, 4) memberikan argumen, dan
5) membuktikan konjektur. Hasil dari penelitian ini adalah subjek mampu menyelesaikan masalah AKT
topik fungsi kuadrat dengan tepat akan tetapi terdapat dua subjek yang memberikan argumen kurang tepat
dan satu subjek memberikan bukti konjektur kurang tepat. Pada tahap memahami masalah, setiap subjek
dapat memahami cara menyelesaikan masalah AKT. Pada tahap mengeksplorasi masalah, setiap subjek
dapat menjelaskan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah AKT. Pada tahap merumuskan
konjektur, setiap subjek dapat membuat konjektur dengan tepat menggunakan analogi atau kemiripan
komponen A dan komponen C. Pada tahap memberikan argumen, semua subjek telah menggunakan
kemampuan penalaran analoginya, namun dua subjek memberikan argumen yang kurang tepat. Pada tahap
membuktikan konjektur, terdapat seorang subjek membuktikan menggunakan contoh kasus tertentu
sehingga bukti yang diberikan belum cukup untuk membuktikan konjektur yang diberikan. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa siswa mampu menggunakan kemampuan penalaran analogi mereka untuk membuat
konjektur dengan tepat menggunakan kemiripan antara dua objek atau topik yang memiliki sifat yang mirip.
Meskipun subjek mampu membuat konjektur dengan tepat akan tetapi subjek memberikan argumen dan
bukti yang kurang tepat. Untuk itu, guru perlu melatihkan kemampuan konjektur siswa salah satunya
menggunakan masalah AKT agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya secara mandiri.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-06-24
Abstract views: 174 , PDF Downloads: 337