PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 WONOAYU DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGIPANJANG

  • QILMI RIZKI PERDANA

Abstract

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan soal cerita matematika. Dalam menyelesaikan soal cerita, siswa melakukan proses berpikir. Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita berbeda-beda, karena setiap insan di dunia memiliki karakter dasar yaitu potensi, minat, dan bakat yang berbeda-beda sehingga kecerdasan siswa juga berbeda-beda. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika dibutuhkan pemahaman, analisis, dan perhitungan yang tinggi sehingga kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis merupakan kecerdasan yang dominan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa kelas VIII-H SMPN 1 Wonoayu dengan kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis dalam menyelesaikan soal cerita pada materi luas dan keliling persegi dan persegipanjang. Subjek penelitian terdiri atas empat siswa yaitu dua siswa dengan kecerdasan linguistik dan dua siswa dengan kecerdasan logis-matematis yang diambil dari hasil tes identifikasi kecerdasan majemuk. Subjek yang terpilih diberi tes soal cerita dan bahasa lisan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis berdasarkan indikator proses berpikir siswa.
Proses berpikir siswa dengan kecerdasan linguistik, pada tahap menerima informasi, siswa membaca berulang kali dan mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan untuk memahami soal. Pada tahap mengolah informasi, siswa berdiam dan bergumam serta membaca soal akan tetapi siswa belum mampu membuat model matematikanya. Pada tahap memanggil dan mengolah informasi, siswa berdiam, membaca soal, serta merenung akan tetapi konsep dan langkah-langkah yang digunakan belum mampu untuk menyelesaiakan soal cerita. Pada tahap menyimpan informasi, siswa kebingungan karena langkah-langkah serta konsep yang digunakan kurang tepat sehingga tidak mampu menyimpan informasi.
Proses berpikir siswa dengan kecerdasan logis-matematis, pada tahap menerima informasi, siswa membaca soal sebanyak dua kali dan mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan untuk memahami soal. Pada tahap mengolah informasi, siswa secara langsung mampu menuliskan permisalan yang digunakan dalam membuat model matematikanya. Pada tahap memanggil dan mengolah informasi, siswa secara langsung menuliskan rumus dengan model yang dibuat dan mampu memanggil jawaban sebelumnya sehingga mampu menyelesaiakan dan menjelaskan langkah-langkah yang digunakan. Pada tahap menyimpan informasi, siswa mampu menyimpulkan hasil ke dalam soal cerita dengan soal dengan melihat lagi langkah-langkah yang digunakan.
Kata Kunci: Berpikir, Kecerdasan, Linguistik, Logis-Matematis, Soal Cerita

Published
2014-08-11
Section
Articles
Abstract Views: 34
PDF Downloads: 52