Peran Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Partisipasi Wajib Belajar 9 Tahun Bagi Anak Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

  • DEYLIA CAROLINA BANGUN

Abstract

Abstrak

          Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Program yang dicanangkan oleh Pemerintah KEMENSOS dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang ada di Indonesia, salah satunya dengan melalui Program Pendidikan dan Kesehatan. Rendahnya kemampuan ekonomi sebuah keluarga rumah tangga sangat miskin (RTSM) membawa dampak pada buruknya gizi, serta menyebabkan banyak anak yang tidak dapat melanjutkan pelajarannya di sekolah. Sebagian diantaranya harus bekerja keras membantu mencari nafkah untuk keluarganya dan ada yang terpaksa menjadi anak jalanan. Semakin besarnya jumlah anak usia sekolah yang tidak mampu memperoleh pendidikan yang layak akan memperburuk kondisi sosial, ekonomi, dan politik pada masa yang akan datang dan mengakibatkan beban sosial yang sangat tinggi terhadap negara. Kebanyakan dari mereka harus bekerja dari pagi hingga sore hari, mereka tidak mempedulikan panas atau hujan yang terpenting bagi mereka adalah dapat membawa pulang uang untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Kebanyakan dari mereka adalah anak yang masih membutuhkan pendidikan, dan wajib untuk mengikuti program 9 tahun wajib belajar yang sudah dibuat oleh Pemerintah.

          Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana peran Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan oleh KEMENSOS dapat meningkatkan Partisipasi Wajib Belajar 9 Tahun khususnya bagi Anak Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

          Sifat penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai bagaimana peran Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan oleh KEMENSOS dapat meningkatkan Partisipasi Wajib Belajar 9 Tahun khususnya bagi Anak Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Sedangkan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, metode kualitatif adalah berusaha menggali, memahami, dan mencari fenomena sosial. Fokus studi penelitian ini adalah Peran dari Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan partisipasi wajib belajar 9 tahun khusunya bagi anak rumah tangga sangat miskin (RTSM).

          Hasil penelitian ini menemukan bahwa program ini belum berjalan dengan baik, karena masih banyak ditemukan permasalahan yang belum diselesaikan secara baik sehingga program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun di Kecamatan Sooko belum terlaksana sesuai dengan harapan program ini. Jika di analisis menggunakan teori fungsionalisme struktural Meron yaitu tentang disfungsi, fungsi manifest, dan fungsi laten maka PKH adalah sebuah organisasi yang bekerja sesuai dengan sistem yang berlaku, dimana PKH dapat diartikan sebagai alat menyalurkan dana bantuan terutama di bidang pendidikan. Menurut merton sendiri fungsi didefinisikan sebagai fungsi “konsekuensi yang diamati yang dibuat untuk adaptasi atau penyesuaian sistem tertentu”. Akan tetapi ada satu bias (simpangan) ideologi yang jelas ketika orang hanya berfokus pada adaptasi atau penyesuaian karena mereka merupakan konsekuensi negatif untuk fakta sosial. Penganut teori fungsional ini memang memandang segala pranata sosial yang ada dalam suatu masyarakat  tertentu serba fungsional dalam artian positif dan negatif.

Kata Kunci : PKH, Pendidikan, Wajib Belajar, RTSM

Abstract

The family of hope program (PKH) is an effort by the government KEMENSOS in reducing poverty issues in indonesia, one of them is through the education and health. Their low economic ability a family extremely poor households (RTSM) bring impact on bad nutrition, as well as result in lots of children not be able to continue classes at school. Which included among others must work hard help make money for his family and some forced to be street children. Greater the number of children age schools that do not able to obtain the education deserving to be worsening the condition social, economic, and political in the future and resulting in social problem very high evaluation the state. Most of them have to work from morning to afternoon, they do not concern the heat or rain most important for them is could have taken home money to help the their families. Many of them are children who are still need education, and must to contribute to the schemes nine years compulsory already made by the government.

The purpose of this research is how the role of family of hope program formulated by KEMENSOS can increase the participation of compulsory nine years especially for children of very poor households (RTSM) in Sooko district Mojokerto areas.

Of the nature of this research are descriptive which is being undertaken to obtain clear image about how the role of family of hope program (PKH) which issued by KEMENSOS can increase the participation of compulsory nine years old especially for children of very poor households ( RTSM ) in Sooko district Mojokerto areas. While methods used in research is qualitative, the qualitative method is trying to dig, understand, and find social phenomena. Focus study research is the role of family of hope program (PKH) in improving the participation of compulsory nine years especially for the extremely poor households (RTSM).

The result of this research found that the program has not been going well, because there are still many found the problems not yet settled in good that the compulsory education program education of nine years in Sooko district not been undertaken in conformity with expectation this program. If analyzed use the theory of functionalism structural Meron which was about dysfunction, function manifest, and functions latent so PKH are an organization that work in accordance with a system prevailing, where PKH can be defined as an instrument channel funds assistance especially in the education sector. According to Merton own function is defined as a function  “consequence observed made to the adaptation or adjustment particular system”. But there is one biased ( byway ) that ideology obvious when people only focusing on the adaptation or adjustment because they were negative consequences for social fact. An adherent of a theory functional this is indeed pranata looked all existing social in a particular society convenience functional in terms of negative and positive.

 

Keywords: PKH, Education, Compulsory Education, RTSM

Published
2016-08-02
How to Cite
CAROLINA BANGUN, D. (2016). Peran Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Partisipasi Wajib Belajar 9 Tahun Bagi Anak Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Paradigma, 4(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/16571
Abstract Views: 101
PDF Downloads: 68