Pemaknaan Pembangunan Islamic Center di Alun-alun Gresik

  • MASRUL IKHWAN
  • AGUS MACHFUD FAUZI

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi Forum Aliansi Peduli Cagar Budaya Gresik dalam memaknai pembangunan Islamic Center. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan prespektif teori interaksionisme simbolik Helbert Blumer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode etnografi milik James P. Spradly. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi foto, dan dokumentasi tertulis. Hasil penelitian berhasil mengungkap beberapa point. Pertama, Kondisi Masyarakat Forum Aliansi terdiri dari santri tradisional; santri modern; seniman budayawan; dan kelompok kepentingan. Kedua, Pembangunan Islamic Center bertujuan merombak fungsi Alun-alun dan dinilai sebagai cara pemerintah untuk menghabiskan anggaran. Ketiga, Terdapat kelompok Inklusi dan kelompok Eksklusi. Kurangnya sosialisasi menjadi penyebab utama munculnya banyak penolakan yang dilakukan oleh warga masyarakat Gresik. Pembangunan Islamic Center di kawasan Alun-alun dapat mendiskriminasikan agama lain yang ada disekitaran Alun-alun Gresik. Selain itu pedagang kak lima (PKL) turut dirugikan dalam proyek pembangunan revitalisasi Alun-alun Gresik. Perekonomian menurun secara drastis dan sangat dirasakan oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Kata kunci : Pemaknaan, Islamic Center, Revitalisasi, Alun-alun, Cagar Budaya.

Published
2019-12-03
How to Cite
IKHWAN, M., & MACHFUD FAUZI, A. (2019). Pemaknaan Pembangunan Islamic Center di Alun-alun Gresik. Paradigma, 7(4). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/31069
Section
Articles
Abstract Views: 69
PDF Downloads: 74