MOTIF PENGASUH MENERIMA REHABILITASI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) (STUDI FENOMENOLOGI PADA PANTI ASUHAN AL-AMIN GRESIK)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena tingginya kasus anak berhadapan dengan hukum di Kabupaten Gresik. Gresik menjadi daerah dengan angka ABH tertinggi di Jawa Timur dalam belakangan tahun terakhir. Pada dasarnya anak ABH wajib untuk mendapatkan perlindungan dan rehabilitasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Usaha pemberian perlindungan serta rehabilitasi pada anak ABH sudah diimplementasikan di panti asuhan Al-Amin Gresik. Penelitian ini mengambil fokus pada motif pengasuh dalam menerima rehabilitasi anak berhadapan dengan hukum. Dalam penelitian ini menggunakan analisis teori fenomenologi Alfred Schutz mengenai motif sebab dan motif tujuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses penelitian menghasilkan suatu kesimpulan yang mana ada dua macam motif utama pengasuh menerima rehabilitasi pada ABH. Motif sebab pengasuh menerima rehabilitasi ini pertama masih belum adanya lembaga khusus di Gresik yang mewadahi rehabilitasi ABH, kedua karena tergerak menolong pemerintah serta masyarakat dan ketiga diluaran masih belum banyak yang peduli akan nasib ABH. Selain itu tindakan dari para pengasuh panti yang menerima rehabiitasi ABH juga mengandung beberapa motif tujuan pertama ingin membantu meluruskan dan menyebuhkan ABH agar kedepanya memiliki masa depan yang cerah dan kedua pihak panti ingin lebih membantu masyarakat secara umum serta ketiga ingin melakukan balas budi kepada pihak panti, karena dulunya para pengasuh juga pernah menjadi anak asuh di panti asuhan ini.