PENGARUH PROPORSI TEPUNG KACANG MERAH DAN KACANG KEDELAI TERHADAP DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI SNACK BAR SEBAGAI MAKANAN SELINGAN DIET TINGGI PROTEIN

  • Dinda Ayu Rahmawati Universitas Negeri Surabaya
Kata Kunci: Snack bar, Tepung Kacang Merah, Kacang Kedelai, Tinggi Protein

Abstrak

Snack bar ialah makanan ringan dengan bentuk batangan berbahan dasar sereal atau kacang-kacangan. Snack bar termasuk jenis snack sehat terdapat kandungan zat gizi tinggi protein. Penelitian ini mempunyai tujuan agar diketahuinya pengaruh proporsi tepung kacang merah dan kacang kedelai terhadap daya terima (warna, aroma, rasa maupun tekstur) serta kandungan gizi (energi, karbohidrat, protein, dan lemak) pada formula terbaik snack bar sebagai makanan selingan diet tinggi protein. Penelitian yang dilaksanakan memakai jenis penelitian eksperimen murni dengan desain penelitian rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan proporsi tepung kacang merah dan kacang kedelai (25% : 75%, 50% : 50%, 75% : 25%) dari berat bahan dasar oat dalam pembuatan snack bar. Panelis pada penelitian yang dilaksanakan ialah panelis semi terlatih sebanyak 35 orang. Data hasil daya terima dianalisa menggunakan statistika non parametrik yaitu Kruskal Wallis. Hasil daya terima yang berpengaruh nyata, dilakukan analisis lanjut dengan uji Mann Whitney agar diketahui hasil yang terbaik. Proporsi tepung kacang merah dan kacang kedelai berpengaruh terhadap daya terima aroma dan tekstur tetapi tidak mempengaruhi warna dan rasa snack bar. Formula terbaik snack bar yakni dengan proporsi tepung kacang merah 50% dan kacang kedelai 50%. Hasil uji kandungan gizi formula terbaik per 100 gram snack bar yaitu energi sebesar 365,67 kkal, karbohidrat 28,15%, protein 20,10%, dan lemak 19,19%.

Referensi

Alwi, H., Damat & Putri, D. N., 2021. Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Snack Bar Berbasis Tepung Ampas Tahu, Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Kacang Kedelai (Glycine max.). Food Technology and Halal Science Journal, pp. 23-38.
Astawan, 2004. Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan. Jakarta: PT. Gramedia.
Astawan, 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Astawan, 2010. [Online]
Available at: Http://www.Cbn.Net.id.
[Accessed 25 Maret 2022].
Binalopa, T., Amir, B. & Julyaningsih, A., 2023. Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Tepung Labu Kuning (Cucurbia moschata) pada Pembuatan Kue Kering. Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 11(1), pp. 94-102.
Fajri, R., Basito & Muhammad, D. R. A., 2013. Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Food Bars Labu Kuning (Cucurbita maxima) Dengan Penambahan Tepung Kedelai dan Tepung Kacang Hijau Sebagai Alternatif Produk Pangan Darurat. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, VI(2), pp. 103-110.
Jauhari, M., Sulaeman, A., Riyadi, H. & Ekayanti, I., 2014. Pengembangan Formula Minuman Olahraga Berbasis Tempe Untuk Pemulihan Kerusakan Otot. AGRITECH, 34(3), pp. 285-290.
Koswara, S., 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan Bermutu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kurnianingtyas, A., Ninna, R. & Andrei, R., 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Merah Terhadap Daya Terima, Kadar Protein, dan Kadar Serat Pada Bakso Jantung Pisang. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2(3), pp. 485-491.
Ladamay, N. A. & Yuwono, S. S., 2014. Pemanfaatan Bahan Lokal Dalam Pembuatan Foodbars (Kajian Rasio Tapioka : Tepung Kacang Hijau Dan Proporsi CMC). Malang: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Mayasari, R., 2015. Kajian Karakteristik Biskuit Yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.). Bandung: Universitas Pasundan.
Nataliningsih, 2007. Analisis Sifat Fisiko-Kimia Pengolahan BMC Instan Dalam Rangka Penanggulangan Gizi Buruk di Pedesaan. Bandung: Universitas Bandung Raya.
Pangastuti, H. A., Affandi, D. R. & Ishartani, D., 2013. Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dengan Beberapa Perlakuan Pendahuluan. Jurnal of Food Science, 2(1), pp. 20-29.
Perwita, E. S., Suhartiningsih, Pangesthi, L. T. & Anna, C., 2021. Proporsi Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Terhadap Sifat Organoleptik Snack Bar Labu Kuning. Jurnal Tata Boga, 10(2), pp. 303-313.
Pontang, G. S. & Wening, D. K., 2021. Formulasi Snack bar Berbahan Dasar Tepung Mocaf Dan Tepung Kacang Merah Sebagai Makanan Selingan Bagi Atlet. Journal of Nutrition College, 10(3), pp. 218-226.
Rahayu, W. P., 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor: Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Siregar, L. N. S., Harun, N. & Rahmayuni, 2017. Pemanfaatan Tepung Kacang Merah dan Salak Padang Sidimpuan (Salacca sumatrana R.) Dalam Pembuatan Snack Bar. Jurnal Online Mahasiswa, 4(1).
Winiastri, D., 2021. Formulasi Snack Bar Tepung Sorgum (Sorghum bicolor (L.) moench) dan Labu Kuning (Cucurbita moschata) Ditinjau dari Uji Organoleptik dan Uji Aktivitas Antioksidan. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), pp. 751-763.
Wiranata, I. G. A. G., Puspaningrum, D. H. D. & Kusumawati, I. G. A. W., 2017. Formulasi dan Karakteristik Nutrimat Bar Berbasis Tepung Kacang Kedelai (Glycine max L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Sebagai Makanan Pasien Kemoterapi. Jurnal Gizi Indonesia, 5(2), pp. 133-139.
Zuyina, H., 2017. Beautynesia. [Online]
Available at: https://www.beautynesia.id/wellness/yuk-coba-membuat-snack-sehat-dan-lezat-granola-bar-di-rumah/b-121185
[Accessed 27 Maret 2022].
Diterbitkan
2023-10-23
Abstract Views: 132
PDF Downloads: 280