Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Ditinjau dari Gaya Belajar

  • Wadhon Eka Shabrina Universitas Negeri Surabaya
  • Pradnyo Wijayanti Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dalam penerapannya di sekolah, kemampuan berpikir kritis siswa belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Sehingga dimungkinkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan memberikan angket gaya belajar untuk mengategorikan siswa ke dalam ketiga kelompok gaya belajar. Berdasarkan hasil angket tersebut, dipilih satu siswa dari setiap kelompok gaya belajar untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek yang terpilih diberikan tes berpikir kritis yang diadaptasi dari soal PISA dan diwawancarai. Data dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu klarifikasi, asesmen, penyimpulan, dan strategi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil berpikir kritis antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, strategi, dan penyimpulan. 2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada dua indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi, dan tidak memenuhi indikator penyimpulan. 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada tiga indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi,  asesmen, penyimpulan, dan sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi.

Published
2023-06-26
Abstract Views: 89
PDF Downloads: 79