Perubahan Sosial Masyarakat Pasca Revitalisasi Wisata Waduk Tanjungan

  • MUAMANATUL JANAH
  • MARTINUS LEGOWO

Abstract

Revitalisasi dilakukan sebagai upaya menghidupkan kembali Waduk Tanjungan menjadi daerah destinasi wisata. Konsep baru yang ditawarkan yaitu ekowisata yang berarti wisata dengan basis konservasi lingkungan. Proses revitalisasi wisata dilakukan dengan dukungan pemerintah melalui dana yang dianggarkan. John Maynard Keynes juga menjelaskan bahwa peran pemerintah dapat menciptakan perubahan dalam sosial ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setelah keberadaan wisata. Metode penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnometodologi. Lokasi penelitian di Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Subjek penelitian adalah masyarakat Desa Tanjungan yang rutinitas bekerja dan bertugas diarea wisata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa revitalisasi dilakukan melalui pembekalan yang diberikan perguruan tinggi serta dukungan pemerintah dengan menggunakan dana Desa. Proses revitalisasi ikut serta melibatkan masyarakat dalam pembangunan baik dalam perencanaan hingga realisasi program. Perubahan struktur sosial yang terjadi semenjak keberadaan wisata yaitu munculnya peranan baru, perubahan pola interaksi dan kegiatan masyarakat. Perubahan dalam struktur ekonomi yaitu menculnya peluang kerja, peningkatan pendapatan, perubahan mata pencaharian dan adanya pajak. Hal ini juga memberikan perubahan struktur budaya yang berkaitan pada aspek nilai yaitu tradisi,bahasa,agama dan penggunaan teknologi.


Published
2020-03-26
How to Cite
JANAH, M., & LEGOWO, M. (2020). Perubahan Sosial Masyarakat Pasca Revitalisasi Wisata Waduk Tanjungan. Paradigma, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/32451
Section
Articles
Abstract Views: 22
PDF Downloads: 22