PENGARUH JUMLAH GULA DAN ASAM SITRAT TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK, KADAR AIR DAN JUMLAH MIKROBA MANISAN KERING SIWALAN (Borassus flabellifer)
Abstract
Siwalan menjadi manisan kering. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah penggunaan gula dan
asam sitrat terhadap sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, kekenyalan dan kesukaan), kadar air dan jumlah mikroba
manisan kering siwalan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan pola faktorial (2x2). Faktor pertama terdiri dari
gula 60% dan 65%, faktor kedua terdiri dari jumlah asam sitrat 1% dan 1,5%. Pengumpulan data menggunakan
metode observasi melalui uji organoleptik yang dilakukan oleh 30 panelis terdiri dari panelis terlatih 15 orang dan
panelis agak terlatih 15 orang. Data hasil uji organoleptik, kadar air dan jumlah mikroba dianalisis dengan uji anava
ganda (two way anova) dengan uji lanjut Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan interaksi jumlah gula dan asam sitrat berpengaruh terhadap kekenyalan
namun tidak berpengaruh terhadap warna, rasa, aroma, tingkat kesukaan, kadar air dan jumlah mikroba manisan
kering siwalan. Jumlah gula berpengaruh terhadap warna, aroma, kekenyalan, tingkat kesukaan, kadar air dan
jumlah mikroba namun tidak berpengaruh terhadap rasa manisan kering siwalan. Jumlah asam sitrat berpengaruh
terhadap rasa, tingkat kesukaan, kadar air dan jumlah mikroba namun tidak berpengaruh terhadap aroma, warna dan
kekenyalan manisan kering siwalan. Produk terbaik manisan kering siwalan dihasilkan dari penggunaan gula 60%
dan asam sitrat 1,5%. Produk manisan terbaik memiliki kriteria warna putih kekuningan, cukup beraroma siwalan,
rasa manis dan cukup asam, kenyal dan cukup mudah digigit dan tingkat kesukaan panelis dalam taraf cukup suka.
Kadar air dan jumlah mikroba paling sedikit terdapat pada produk dengan penggunaan gula 65% dan asam sitrat
1,5%.
Kata kunci: Manisan kering, Buah Siwalan, Gula, Asam Sitrat, Sifat organoleptik
Downloads

